Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah Zubir menyebut Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto memakai jurus mabuk dalam berkoalisi dengan Partai Demokrat. Gerindra menepis pernyataan Inas.
"Menanggapi pernyataan saudara Inas yang menyatakan bahwa Pak Prabowo memakai jurus mabuk itu adalah pernyataan yang tidak benar," kata anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade kepada wartawan, Senin (30/7/2018).
Menurut Andre, koalisi Gerindra-PD merupakan buah kelihaian Prabowo dalam berpolitik. Menurutnya, Prabowo ingin memperbaiki kondisi bangsa.
"Pak Prabowo membangun komunikasi dan kebersamaan dengan berbagai mitra koalisi, dengan semangat perubahan nasib bangsa. Tentu dalam membangun koalisi butuh waktu dan banyak pertemuan untuk menyatukan persepsi," ucap Andre.
Dalam pernyataannya, Inas menyebut Prabowo berjurus mabuk lantaran tak konsisten soal cawapres. Prabowo disebut bingung. Sembari menyebut pernyataan Inas tak masuk akal, Andre meminta Inas mengurusi nasib Hanura yang di beberapa lembaga survei disebut tak lolos ambang batas parlemen.
"Hal ini bukan jurus mabuk, melainkan komunikasi yang terbuka, berkeadilan, dengan semangat kebersamaan," ujarnya.
"Saran kami bagi saudara Inas, lebih baik urus partai. Kan kasihan kalau Saudara Inas sibuk ngurus parpol kami, sementara parpol Saudara Inas survei nol koma dan terancam tidak lolos PT," ucap Andre. dtc