Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Korban jiwa terkait gempa bumi di Nusa Tenggara Barat (NTB) bertambah satu orang. Total korban tewas terkait gempa menjadi 17 orang.
"Dampak dari gempa, korban meninggal menjadi 17 orang," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam jumpa pers di Graha BNPB, Jl Pramuka Kavling 38, Jakarta Timur, Selasa (31/7/2018).
Satu orang yang meninggal hari ini merupakan warga bernama Inak Indra, usia 70 tahun. Sebelumnya, Inak Indra dirawat di Rumah Sakit Lombok Utara.
Selain 17 orang meninggal dunia akibat gempa NTB, ada 401 orang luka-luka, 100.062 orang mengungsi, dan 47.361 orang terkena dampaknya.
"Kalau kita melihat, dampak gempa paling parah itu terjadi di Lombok Timur," kata Sutopo. Korban jiwa di Lombok Timur berjumlah 12 orang, dan di Lombok Utara berjumlah 5 orang.
Gempa juga menimbulkan kerusakan bangunan, terdiri dari 5.448 rumah, 15 unit fasilitas pendidikan, 5 unit fasilitas peribadatan, dan 37 unit kios.
"Sesuai dengan perintah Presiden, agar bantuan kepada masyarakat yang rumahnya rusak segera dilaksanakan, uang segera diberikan. Saat ini masih dilangsungkan pendataan," kata Sutopo.
Dana bantuan sebesar Rp 50 juta untuk rumah rusak berat dan Rp 10 juta untuk rumah rusak ringan, per nama per alamat. Saat ini rumah-rumah yang rusak sedang didata dan diidentifikasi oleh tim terpadu. Nantinya, data itu akan dibuatkan Surat Keputusan (SK) oleh kepala daerah.
"Kemudian dari sana lah BNPB akan memberikan bantuan kepada korban," kata Sutopo.
Jaminan hidup untuk pengungsi sebesar Rp 10 ribu per hari selama tujuh hari, per nama per alamat. Ada pula bantuan makanan siap saji dikirim dari Surabaya, Jawa Timur. Dapur umum telah didirikan. WC portable segera didekatkan ke lokasi penungsian.
dtc