Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mempertimbangkan opsi abstain pada Pilpres 2019 andai tak ada kesepakatan terkait posisi cawapres Prabowo Subianto. Partai Gerindra selaku pengusung utama Prabowo angkat bicara soal manuver terbaru PKS itu.
"Kami sih optimistis bahwa PKS akan tetap bersama kami. Kenapa kami optimistis, karena komunikasinya kan terus berjalan, berlangsung secara intens," ujar anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade, Rabu (1/8/2018).
Andre menyebut PKS sampai saat ini tetap mendukung Prabowo Subianto. Bahkan, dalam pertemuan tiga sekjen dari Gerindra, PKS, dan PAN dengan perwakilan Persaudaraan Alumni 212 kemarin, Andre mengatakan partai berlambang bulan sabit kembar dan padi itu sepakat mengusung Prabowo sebagai calon presiden.
"Kemarin di rumah Pak Maher, tiga partai sepakat koalisi mendukung Pak Prabowo. Gerindra, PKS, PAN, dan juga Demokrat. Bahkan tiga hari ini dan ke depan, sekjen empat partai akan terus berdiskusi mematangkan platform kerja sama," sebut Andre.
Selain mempertimbangkan opsi abstain, PKS mengakui belum ada kesamaan sikap dan pandangan soal cawapres Prabowo. Kader-kader PKS sebenarnya meminta ada keputusan resmi soal cawapres pada 30 Juli lalu, tapi tenggat itu diperpanjang setelah hasil Ijtimak Ulama keluar.
Andr mengaku tetap yakin PKS tak akan meninggalkan Gerindra. Alasannya satu, PKS disebut Andre partai yang sangat memikirkan bangsa ketimbang bagi-bagi jabatan.
"Insyaallah kami optimistis, termasuk PKS tidak akan meninggalkan kami. Karena koalisi yang kami bangun demi kepentingan bangsa-negara, bukan sekadar koalisi bagi-bagi jabatan. Insyaallah kita tahu persis PKS mengedepankan kepentingan bangsa dan negara, tentu demi kepentingan bangsa dan negara koalisi ini tidak akan terpecah," pungkas Andre. dtc