Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta
Kebijakan pemerintah untuk memberikan libur panjang kepada pegawai swasta dan negeri berdampak pada penurunan konsumsi listrik rumah tangga. Hal tersebut dikatakan Kepala Divisi Niaga PLN Yuddy Setyo Wicaksono.
"Kan kemarin kebanyakan libur, tahun ini kan 16 hari. Tahun lalu hanya 8 hari," kata dia usai menghadiri Nota Kesepahaman antara PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) dan PT Pertamina (Persero) mengenai kerjasama penyediaan layanan kelistrikan dari pembangkit PLN untuk lima kilang Pertamina di Hotel Gran Mahakam, Jakarta Selatan Jumat (3/8).
Yuddy menjelaskan pertumbuhan konsumsi listrik secara year o year (yoy) pada Bulan April 2018 yaitu 7,42% kemudian untuk Mei 7,09% sementara untuk Juni anjlok sampai 2,49%.
"Kita anjlok sekali itu konsumsinya bulan Juni, kita hanya 2,49%," kata dia.
Sementara itu ia menjelaskan untuk data pertumbuhan konsumsi lainnya per Januari hingga Juni 2018 secara year on year kata Yuddi, untuk industri 5,75%, bisnis 5,81% dan rumah tangga 3,01%.
"Yang memakan sektor besar saat ini adalah industri, karena akan besar kan industri. Tentunya juga beberapa event seperti Asean Games dan juga IMF World Meeting tentunya akan naik itu, sehingga kami siapkan untuk keandalan di unit unit yang penting semacam powerbank lah," ujar dia.
Sebagai informasi sebelumnya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat konsumsi listrik di Jakarta turun sekitar 50% pada libur Lebaran 2018.
Dalam keterangan resmi Kementerian ESDM, Minggu (17/6/2018) disebutkan kondisi tersebut disebabkan banyaknya warga Jakarta yang pulang ke kampung halaman. Ditambah liburnya aktivitas industri dan bisnis.
Konsumsi listrik turun sekitar 2.500 Mega Watt (MW) atau 50% dari hari biasa. Pada puncak perayaan Idul Fitri juga berjalan aman karena didukung sistem keandalan listrik nasional. Tercatat daya mampu sistem kelistrikan nasional pada hari tersebut sebesar 30.896,23 MW, sementara beban puncak hanya 26.459,58 MW. (dtf)