Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Bandung - Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar keberatan dengan keputusan Komisi Disiplin PSSI yang dianggap merugikan. Persib pun akan melayangkan surat protes resmi.
Hal itu berkaitan dengan hukuman Komdis PSSI terhadap Ezechiel N'Douassel pada 1 Agustus, tiga hari sebelum laga berikutnya Persib di Liga 1 2018. Striker asal Chad itu dilarang main melawan Sriwijaya FC pekan ini dan Mitra Kukar di pekan ke-20.
Pada keputusan sebelumnya, Komdis juga menghukum Bojan Malistic dan M. Hariono. Kondisi tersebut membuat skuat Persib pincang dalam pertandingan menghadapi Sriwijaya FC di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Sabtu (4/8/2018).
"Ya. Saya sudah telepon Joko Driyono (Wakil Ketua Umum PSSI) sudah koordinasi. Saya sangat keberatan, ini sangat merugikan," kata Umuh, Jumat (3/8).
"Jawa Barat ini bung, bukan untuk Umuh Muchtar. Saya demi Persib karena saya hobi juga di persepakbolaan. Itu saja. Jangan sampai merembet ke pergantian-pergantian lain di PSSI. Saya sudah membuat surat dan telepon Jokdri, hari ini saya tandatangan," ucapnya.
Menurut Umuh, keputusan Komdis sepihak dan tak adil. Ia mengklaim ada pemain-pemain dari klub lain yang juga melakukan pelanggaran tapi bebas dari hukuman.
"Ini tidak benar, ini yang tidak adil masa besok mau main. Kalaupun dimana juga orang mencuri barang, dipanggil, dan disidangkan, bener-bener mana barangnya yang dicuri. Mana buktinya. Mana saksinya," ucap Umuh.
"Tidak usah bicara yang lain, yang lain juga banyak kejadian. Kenapa tidak disanksi tidak di apa apa. Kemarin ada yg meludahi, nendang bola ke wasit. Kenapa? (Pelatih Persib Mario) Gomez saja sampai berdarah kepalanya dilempar. Mana ada sanksi? Belum selesai pertandingan sudah turun. Ini nih. Gila ini namanya."
"Kalau perlu bubarkan. Saya yang bicara. Saya tidak takut. Saya tidak ada tedensi dari siapa siapa. Demi persepakbolaan tolong Pak Menpora turun," katanya mengkritik komdis PSSI.
dtc