Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Status bencana di Nusa Tenggara Barat (NTB) setelah diguncang gempa bumi 7 Skala Richter (5/8), tidak dinaikkan menjadi 'Bencana Nasional'.
Namun pemerintah pusat menegaskan akan mengerahkan kemampuan semaksimal mungkin untuk memulihkan NTB pascabencana tersebut.
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi mengatakan, Gubernur NTB THH M Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang (TGB) sudah meminta agar status bencana tersebut dinaikkan menjadi 'bencana nasional'. Namun hal itu urung dilakukan.
"Tadi memang sudah disampaikan Pak Gubernur meminta itu, tapi dari Pak Presiden arahannya ini tidak bencana nasional, tetapi akan di back up oleh pemerintah pusat. All out. Seperti itu. Makanya Basarnas pun masih hadir di sana," kata Syaugi di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (10/8/2018).
Karena itu, Basarnas juga akan total melakukan bantuan di NTB. Tim diperbantukan dari Kupang, Bali, Surabaya dan Jakarta.
"Totalnya ada 320 orang untuk evakuasi. Kita kerahkan helikopter kita sejak hari kedua. Kita sudah all out di sana," katanya.
Terkait dengan tawaran bantuan dari negara asing untuk upaya pencarian, Syaugi menilai saat ini masih belum dibutuhkan. Sebab pemerintah masih mampu melakukan yang terbaik untuk korban bencana di NTB.
"Jadi begini, bantuan asing dalam rangka pencarian kita tidak memerlukan sekarang ini, karena kita masih bisa mampu menyelesaikan. Karena sudah tinggal sedikit, tidak perlu lagi. Mungkin bantuan dalam hal yang lain. Itu urusannya BNPB," kata Syaugi.
Saat ini menurutnya alat berat sudah dikerahkan untuk membantu proses pencarian dan evakuasi korban. Hingga kini sudah ada sekitar 12 alat berat yang berada di kawasan bencana NTB.
"Alat berat baru datang di hari ketiga. Karena gedung runtuh kita nyari pakai tangan nggak bisa. Harus pakai alat berat," katanya.
Alat-alat berat itu tersebar di kawasan Bayan, Tanjung, Desa Cupik dan beberapa wilayah lainnya. "Memang yang terkesan banyak korban-korban di situ," katanya.
Mengenai jumlah korban, Syaugi mengatakan pihaknya mendapat laporan korban meninggal dunia sebanyak 367 orang.
"Tadi kan disampaikan 367, yang kita evakuasi, kita sendiri ya karena di situ ada TNI, Polri dan berbagai institusi. Kalau dari Basarnas sendiri ada 257. Kita mengevakuasi yang meninggal. Tapi ya kita ikut apa yang disampaikan BNPB karena urusan bencana urusan BNPB. Dia declare 367 itu, mungkin masih bisa bertambah," ujarnya. (dtc)