Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Sleman. Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono menuturkan, sebanyak 22 ribu rumah mengalami kerusakan akibat gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) beberapa waktu lalu. Pemerintah akan membantu warga untuk membangun kembali rumahnya.
"Kalau datanya ya, kira-kira ini angka bulatnya, itu sekitar 22 ribu rumah yang rusak berat, sedang, dan ringan," kata Basuki kepada wartawan di sela-sela PPSMB UGM di Lapangan Pancasila, Sabtu (11/8).
Basuki mengatakan, nantinya pemerintah akan membantu membiayai rumah warga yang rusak akibat gempa. Untuk rumah warga yang rusak berat akan dibantu Rp 50 juta, rusak sedang Rp 25 juta, dan rusak ringan Rp 10 juta.
"Tapi Rp 50 juta itu bisa untuk bangun baru, karena satu meter persegi kan (perkiraan biaya rekonstruksi) sekitar Rp 1,5 juta," paparnya.
Namun Basuki menegaskan, nantinya warga sendiri yang akan membangun rumahnya. Sementara Kementerian PUPR hanya mendampingi warga dalam membangun rumah dengan konsep tahan gempa.
"Harus makai konstruksi tahan gempa. Karena di sana yang rubuh-rubuh itu bangunnya sangat-sangat tidak memenuhi spesifikasi teknis. Tidak ada kolomnya, pokoknya macam-macam," ungkapnya.
"Kemudian (Kementerian PUPR) sambil mentraining mahasiswa-mahasiswa di Mataram, termasuk mahasiswa KKN Gadjah Mada. Untuk nanti dia, mereka ini yang membimbing masyarakat untuk membangun rumahnya," lanjutnya.
Kementerian PUPR, kata Basuki, saat ini sedang fokus membersihkan puing-puing bangunan yang rusak akibat gempa. Setelahnya, rumah warga yang rusak akibat gempa akan diversifikasi oleh BNPB dan pemda setempat.
"Pertama membersihkan, yang kedua memverifikasi data itu. Kan sudah ada 22 ribu sekian, yang berat sekian, sedang sekian, yang sedang 723 yang lainnya ringan, yang berat banyak. Ini akan kita verifikasi dulu, kalau enggak nanti ribut," jelasnya.
"Ini (verifikasi) sedang dilaksanakan oleh BNPB dan pemda, sudah mulai sejak kemarin diputuskan di sidang kabinet. Mudah-mudahan besok sudah mulai (verifikasi) karena Senin juga mau dicek presiden," pungkas Basuki. (dtc)