Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Tapanuli Utara. Pacuan kuda yang ada di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) diharapkan menjadi even nasional. Untuk itu diperlukan pengelolaan yang profesional.
Direktur Badan Otoritas Danau Toba (BODT), Ari Prasetio, mengatakan, penyelenggaan event harus dikemas dengan baik dan dilaksanakan sesuai dengan jadwal sebagai agenda yang resmi,
"Kita berharap event ini jangan dilaksnakan satu kali dalam satu tahun sekali, kalau bisa menjadi agenda rutin mingguan atau bulanan dan ditentukan acara puncaknya," katanya, Jumat (17/8/2018), di Sirkuit Pacuan Kuda Siborongboorng, Kabupaten Tapanui Utara (Taput).
Untuk itu, lanjutnya, diperlukan perbaikan fasilitas fisik agar lebih memadai. Ia menyebutkan seperti perbaikan bentuk karcis dan retribusi yang jelas, promosi yang dilakukan secara rutin, sehingga kegiatan ini terus update.
"Jangan setelah selesai event, langsung selesai. Sangat perlu juga mengahadirkan artis atau selebritis untuk memperbanyak followers agar pengunjungnya lebih banyak," ucapnya.
Potensi pariwisata pacuan kuda ini, katanya, akan lebih menarik lagi dengan ditambahnya tempat latihan, sekolah berkuda. Dengan adanya fasilitas itu, kata Ari, memberikan peluang kepada orang yang ingin belajar berkuda.
"Menciptakan event bertaraf nasional tentu didukung fasilitas standar nasional. Maka itu diperlukan perbaikan fisik dengan sumber pendanaan dari daerah itu sendiri. Sedangkan BODT sendiri, memberikan bantuan yang sifatnya non fisik," ujarnya.
Kasubbag Kementerian Pariwisata RIAndy, MT Marpaung, menjelaskan, untuk mewujudkan pacuan kuda sebagai agenda pariwisata perlu pembenahan berbagai hal. "Apakah itu penataan tiket, penataan sistem pintu masuk, artinya jangan membingungkan, sehingga pengunjung akan merasa nyaman untuk datang," katanya.
Sementara pembiayaan pembangunan fisik, katanya, kemungkinan anggaran yang diharapkan akan dikucurkan dari Kementerian Olahraga, sedangkan Kementerian Pariwisata sendiri hanya sebatas pada agenda wisata saja dalam bentuk promosi.
"Pengeloan gebyar pacuan kuda harus berorientasi pada peningkatan kunjungan, dengan perlakuan sesuai dengan standar nasional dan dikemas juga sesuai dengan standar nasional," pungkasnya.