Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Balige. Seorang penumpang Bus Sentosa yang jatuh ke jurang di Sipege pege Kecamatan Nassau, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa) pada Sabtu (19/8/2018) pagi mengungkapkan, sebelum jatuh ada suara memanggil dengan kuat ikut numpang.
"Entah darimana suara itu kami tidak mengetahui tetapi penumpang bus sepertinya semua mendengar bahwa ada berteriak "Dohot Jo Au (numpang dulu aku)," ujar korban Tiominar Sitompul, Minggu (19/8/2018), di RS HKBP Balige.
Tiominar yang dirawat secara intensif oleh pihak rumah sakit karena mengalami banyak luka dan lebam di wajah dan di badannya sehingga dirasakan perih menyebutkan bahwa suara panggilan untuk ikut dihiraukan oleh supir dan hanya menjawab bahwa itu cuma suara-suaraan.
"Masih ingat betul, suara datang ketika hendak melewati jembatan Sipege pege. Namun karena menganggap bahwa suara itu tidak jelas dari mana dan di mana supir melanjutkan tanpa menghentikan bus, ternyata selang tiga menit bus jungkir balik," sebutnya sedih karena saat itu sempat mengingatkan supir agar menunggu suara yang minta tolong ikut.
Lebih lanjut Tiominar didampingi suaminya bermarga Damanik dan anak anaknya yang datang dari Medan menjenguk mengaku tidak tahu penyebab bus masuk jurang. Saat kejadian, ia duduk 3 bangku di belakang supir.
"Sadarnya saya ketika rasa sakit karena benturan dan kami langsung minta tolong. Saat itu tepat pukul 09:10 WIB, warga belum ada yang datang," terangnya.
Ia menyesalkan sikap supir yang tidak mau mendengar teriakan minta tolong. Kalau hal itu dihiraukan, ia yakin kemungkinan tidak akan terjadi peristiwa itu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tobasa, Herbet Pasaribu menyampaikan, jumlah korban yang telah berhasil dievakuasi saat ini berjumlah 20 orang. Namun dari jumlah tersebut, 6 orang meninggal dunia.
"Sejauh ini, jumlah korban yang berhasil dievakuasi ada sebanyak 20 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 6 orang meninggal dunia dan 14 orang luka-luka," ungkapnya, Minggu siang (19/8/2018).
Akan tetapi, sambung Herbet, berdasarkan informasi yang disampaikan keluarga korban, masih terdapat sebanyak 9 orang korban lagi yang belum ditemukan.
"Jumlah pasti keseluruhan korban masih belum bisa kita ketahui. Karena saat ini, evakuasi masih terus dilakukan," pungkasnya.
Informasi yang diperoleh di lapangan meyebutkan Bus Sentosa sebelumnya berangkat dari Medan menuju Desa Cinta Dame, Kecamatan Nassau untuk menghadiri pesta pernikahan. Setibanya di jalan sebelum jembatan Sipege pege yang kondisi jalan memiliki kemiringan 35 derajat tiba tiba hilang kendali dan masuk jurang sedalam lebih kurang.
Pelaksana Harian Kabid Humas Polda Sumatera Utara (Sumut), AKBP MP Nainggolan, mengatakan, peristiwa ini terjadi ketika berada di tikungan, mobil bus tersebut berjalan terlalu ke kiri, sehingga selanjutnya terjatuh ke dalam jurang (sungai). Sementara, pada saat yang sama, pengemudi bus justru berjalan dengan kecepatan tinggi meski di jalan yang menikung.
Sedangkan untuk cuaca, pada saat kecelakaan terjadi, sedang dalam keadaan cerah terang. Begitupun untuk kondisi jalan dalam posisi turunan serta diikuti banyak tikungan tajam, namun dilokasi tidak ditemukan rambu atau gadrel pengaman untuk jurang.