Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Kebakaran hutan dan lahan (karhulta) di Kalimatan Barat terus meluas. Komisi IV DPR yang membidangi soal kehutanan dan lingkungan hidup meminta pemerintah pusat memberikan perhatian soal hal ini.
"Terasa sekali asapnya sampai di kota Pontianak, (Karhutla) di Kabupaten Kubu Raya, tetangga Kota Pontianak termasuk parah," ujar Wakil Ketua Komisi IV DPR Daniel Johan, Senin (20/8/2018).
Daniel mendapat laporan titik api (hotspot) hampir menyebar di seluruh Kalbar. Akibat karhutla ini, wilayah Pontianak dan Kubu Raya tertutup asap sehingga menyebabkan sekolah-sekolah diliburkan.
"Kasihan masyarakat dan anak-anak harus hidup dengan napas hirup asap. Sudah tahap bahaya ini," kata Daniel.
Wasekjen PKB ini berharap pemerintah pusat segera turun tangan. Helikopter pemadam yang telah diturunkan pihak TNI AU bersama instansi daerah menurut Daniel tak lagi cukup.
"Pangdam, Kapolda bersama Pemda dan masyarakat sudah bekerja maksimal, tapi bila skalanya luas seperti itu, harus dibantu oleh pusat. Alat-alat di sana sangat minim," sebutnya.
Daniel menyatakan ia terus berkoordinasi dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya soal hal ini. Dia berharap pemerintah segera bergerak melakukan rekayasa cuaca.
"Segera lakukan rekayasa cuaca, karena titik sudah meluas lebih dari seribu. Tidak cukup hanya helikopter pemadam. Karena di sana lahan gambut, sehingga sulit dimatikan bila tidak ada hujan," kata Daniel.
Anggota DPR dari Dapil Kalbar ini juga mengatakan karhutla sudah hampir mendekati permukiman warga. Posko Daniel di wilayah Pontianak-Kubu Raya juga terkena kepungan asap.
"Yang saya paham kebakaran hampir mau meludeskan perumahan dekat lokasi lahan yang kebakar. Di Kompleks Perumahan Star Borneo Regency 2, Desa Mekar Baru (Desa Kapur) Kubu Raya. Posko saya saja sudah penuh dengan asap, staf saya bilang sulit napas," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, Karhutla di Kalbar terus meluas. Pangkalan Udara (Lanud) Supadio melakukan water bombing untuk memadamkan api.
Petugas terus memantau udara. Selain itu, kebakaran lahan saat ini sudah menimbulkan bencana asap di Kalbar. Tidak hanya itu, asap juga berimbas pada penerbangan sipil dan militer.(dtc)