Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Balige. Dalam kecelakaan (masuk jurang) Bus Sentosa Keluarga Arinton Sitorus warga Helvetia Medan berharap korban jatuhnya ke jurang bus Sentosa, di Sipege pege, Kecamatan Nassau, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Sabtu(18/8/2018), ada 9 orang yang dilaporkan pihak keluarga masih hilang. Dua di antaranya adalah Marsinta Sipahutar dan Ira Sitorus, istri dan putri Arinton Sitorus.
"Harapan kami, istri dan putri saya masih hidup dan secepatnya ditemukan," ujar Arinton Sitorus, Senin (20/8/2018,) di RS HKBP Balige.
Arinton mengatakan, ia bersama istri dan empat anaknya ikut dalam rombongan pesta ke Tobasa. Istri dan 4 anaknya masuk dalam rombongan Bus Sentosa sedangka ia di bus lain. Dalam kecelakaan itu, 3 anaknya selamat, sedangkan satu putri dan istrinya hingga kini belum ditemukan.
Menurut Arinton, mereka beramai-ramai ikut rombongan pesta dari Helvetia Medan. Rencananya, setelah menghadiri pesta, mereka lanjut ziarah ke makam orangtuanya yang letaknya tidak jauh dari acara pesta.
"Niat itu sirna, rencana baik kami untuk ziarah tidak terpenuhi," sebutnya mengakui hingga saat ini pihaknya belum mendapat informasi apakah istri dan putrinya sudah ditemukan atau tidak.
Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tobasa, Herbet Pasaribu menyampaikan, jumlah korban yang telah berhasil dievakuasi saat ini berjumlah 20 orang. Namun dari jumlah tersebut, 6 orang meninggal dunia.
"Sejauh ini, jumlah korban yang berhasil dievakuasi ada sebanyak 20 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 6 orang meninggal dunia dan 14 orang luka-luka," ungkapnya, Minggu siang (19/8/2018).
Akan tetapi, sambung Herbet, berdasarkan informasi yang disampaikan keluarga korban, masih terdapat sebanyak 9 orang korban lagi yang belum ditemukan.
"Jumlah pasti keseluruhan korban masih belum bisa kita ketahui. Karena saat ini, evakuasi masih terus dilakukan," pungkasnya.
Informasi yang diperoleh di lapangan meyebutkan Bus Sentosa sebelumnya berangkat dari Medan menuju Desa Cinta Dame, Kecamatan Nassau untuk menghadiri pesta pernikahan. Setibanya di jalan sebelum jembatan Sipege pege yang kondisi jalan memiliki kemiringan 35 derajat tiba tiba hilang kendali dan masuk jurang sedalam lebih kurang.
Pelaksana Harian Kabid Humas Polda Sumatera Utara (Sumut), AKBP MP Nainggolan, mengatakan, peristiwa ini terjadi ketika berada di tikungan, mobil bus tersebut berjalan terlalu ke kiri, sehingga selanjutnya terjatuh ke dalam jurang (sungai). Sementara, pada saat yang sama, pengemudi bus justru berjalan dengan kecepatan tinggi meski di jalan yang menikung.
Sedangkan untuk cuaca, pada saat kecelakaan terjadi, sedang dalam keadaan cerah terang. Begitupun untuk kondisi jalan dalam posisi turunan serta diikuti banyak tikungan tajam, namun dilokasi tidak ditemukan rambu atau gadrel pengaman untuk jurang.