Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir pagi ini menjadi khatib salat Idul Adha di kantor Bank Indonesia, Jakarta Pusat. Haedar bicara soal sejarah kurban hingga gempa yang terjadi di Nusa Tenggara Barat (NTB) akhir-akhir ini.
"Sejarah kurban secara khusus membahas kisah Nabi Ibrahim dan putranya Ismail. Allah berfirman dalam Alquran yang artinya maka tatkala anak itu sampai pada umur sanggup, Ibrahim berkata 'hai anakku benar aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu'. Maka pikirkanlah pendapatmu, Ia menjawab 'hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu insyaAllah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar," kata Haedar dalam khotbahnya di Lapangan Kantor Perwakilan Komplek Perumahan Dinas Bank Indonesia, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (22/8/2018).
Haedar mengatakan setelah itu Allah mengubah anak Ibrahim menjadi seokor kambing yang bisa disembelih. Untuk itu, Ia mengatakan berkurban adalah memberikan harta atau apapun yang dimiliki seseorang dengan ikhlas.
Kurban sendiri sering disebut udhhiyah atau dhahiyyah yang artinya adalah hewan sembelihan. Ia mengatakan hewan itu hanya fisiknya yang disembelih, namun hakikatnya adalah pengorbanan dan pengabdian diri sepenuh hati terhadap ilahi rabbi. lbadah kurban dikatakannya dimulai dari kedua putra Nabi Adam, Qabil dan Habil yang dikisahkan dalam Alquran.
"Sesungguhnya Allah hanya menerima kurban dari orang-orang yang bertaqwa, QS Al Maidah ayat 27," kata Haedar.
Haedar berpesan agar masyarakat tidak berat untuk berkurban. Meskipun sudah berkurban tetapi orang itu tidak bertaqwa tetap saja Allah tidak meridhoinya. Untuk itu, selain berkurban masyarakat juga harus bertaqwa dan tulus berbagi kepada sesama.
"Allah berfirman dalam Alquran, artinya daging-daging dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai keridhaan Allah, tetapi ketaqwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Sesungguhnya Allah telah menundukannya untuk kamu, mencuci kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang melakukan baik, QS Al Hajj ayat 37," imbuhnya.
Selain itu, Haedar juga berpesan agar turut memikirkan masyarakat yang terkena bencana gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Ia berpesan agar masyarakat mengembangkan solidaritas dan menanamkan rasa peduli terhadap sesama.
"Bagi saudara-saudara sebangsa di NTB di tempat lain yang tengah ditimpa musibah kembangkan solidaritas sosial yamg memupuk persaudaraan, toleransi, perdamaian dan kebersamaan yang tulus sebagai sesama anak bangsa. Kembangkan kebiasaan gemar menolong, berbagi rizki, melapangkan jalan orang yang kesulitan," tutur Haedar.(dtc)