Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Balige. Biaya perobatan korban kecelakaan bus Sentosa yang masuk jurang di Sipege pege, Kecamatan Nassau, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa) selama perawatan di daerah itu adalah tanggungan pemerintah daerah setempat.
"Sudah diperintahkan pimpinan pak bupati agar seluruh korban yang dirawat atas kecelakaan Bus Sentosa di Nassau menjadi tanggung jawab daerah," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tobasa, Herbet Pasaribu, Rabu(22/8/2018).
Dia mengatakan hal itu dibuat mengingat peristiwa atau kejadiannya adalah di wilayah Toba Samosir, untuk itu, dikatakan ia Bupati sudah memberikan instruksi kepada pihak puskesmas maupun rumah sakit.
"Pasca kejadian, Bupati dan Wakil Bupati sudah berkunjung ke TKP untuk melihat langsung bagaimana proses evakuasi dan pencarian korban hilang," sebutnya.
Ia mengatakan, tempat perawatan bagi korban kecelakaan selain puskesmas kecamatan dan puskesmas pembantu juga dilibatkan rumah sakit daerah di Porsea dan RS HKBP Balige.
"Pihak medis melakukan penanganan secara intensif dan secara maksimal," ucapnya.
Mantan Sekretaris Dinas Kesehatan Tobasa ini menyampaikan bahwa proses pencarian korban hilang di TKP masih sedang berlangsung oleh Tim SAR terdiri dari Polri, TNI, Koramil, elemen masyarakat bekerja sama dengan Basarnas diharapkan dalam waktu dekat kiranya membuahkan hasil.
"Kita doakan para tim bisa bekerja dengan baik dan berhasil melakukan pencarian korban sesuai laporan bahwa masih ada 6 orang lagi dinyatakan hilang," terangnya menyebut terkait masalah santunan kepada para korban hingga saat ini belum diperoleh apakah ada atau tidak.
Bus Sentosa sebelumnya berangkat dari Medan menuju Desa Cinta Dame, Kecamatan Nassau untuk menghadiri pesta pernikahan. Setibanya di jalan sebelum jembatan Sipege pege yang kondisi jalan memiliki kemiringan 35 derajat tiba tiba hilang kendali dan masuk jurang sedalam lebih kurang, Sabtu (18/8/2018), sekitar pukul 07.30 WIB.
Dalam peristiwa ini, 8 orang ditemukan tewas, sementara 14 lainnya luka-luka dan 6 lainnya masih hilang.Hampir seluruh korban adalah warga Helvetia, Medan.