Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta
PT Pertamina (Persero) kerap kali gonta- ganti posisi Direktur Utama. Masa periode jabatannya pun terbilang singkat.
Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno menjelaskan, dalam peraturan jabatan resmi direktur utama memiliki masa lima tahun. Namun, karena ada beberapa hal Dirut kerap kali digeser untuk mengisi posisi yang lebih dibutuhkan.
"Jadi gini, sesuai dengan undang-undang ada periode yang direksi diangkat lima tahun. Periodenya dalam undang-undang itu paling lama, namun sewaktu-waktu bisa dievaluasi dan bisa diganti dan diberhentikan, juga ada beberapa posisi yang dibutuhkan oleh beberapa BUMN untuk diisi " kata dia saat konferensi pers di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Rabu (29/8/2018).
Ia menjelaskan, tidak hanya Pertamina namun juga ada BUMN lain yang kerap kali gonta-ganti posisi direktur utama. Ia menjelaskan, untuk ke depan posisi Direktur Utama Pertamina tidak akan diganti secara mendadak.
"Selama ini mengenai ganti Dirut Pertamina ini yang sudah beberapa kali ganti ke depannya kita harapkan tidak ada, pendadakan atau pergantian tiba-tiba dari direksi Pertamina," ujar dia.
Sebelum diisi oleh Nicke Widyawati, pada tahun 2017 posisi Direktur Utama Pertamina diisi oleh Elia Massa Manik. Elia menjalani masa jabatannya kurang lebih selama 13 bulan sejak diangkat pada 16 Maret 2017 lalu.
Setelah itu ada pula Dwi Soejipto yang menjabat sebagai Direktur Utama Pertamina selama dua tahun terhitung dari 28 November 2014 sampai 3 Februari 2017.
Sebelumnya juga posisi Direktur Utama Pertamina pernah dijabat oleh Karen Agustiawan, menjabat selama lima tahun terhitung pada 5 Februari 2009 sampai 1 Oktober 2014.
Sementara itu Direktur Utama Pertamina sebelumnya juga pernah dijabat oleh Arie Soemarno yang menjabat dari 8 Maret 2006 sampai 5 Februari 2009.(dtf)