Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Sekitar 20-an mahasiswa yang tergabung Transparancy Wacth Center berunjuk rasa di Mapolda Sumatera Utara (Sumut), Jalan Sisingamangaraja KM 10,5, Medan, Kamis (6/9/2018). Koordinator aksi, Ahmad R Simatupang mengatakan, demonstrasi ini mereka lakukan untuk mendesak Polda Sumut melakukan investigasi atas pencemaran Sungai Dam, di Desa Bandar Selamat, Kecamatan Aek Kuo, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura).
"Kami mendesak Polda Sumut agar turun melakukan investigasi terhadap sungai yang telah dicemari oleh PT Kencana Inti Perkasa (KIP)," ungkapnya.
Sebab, terang Ahmad, akibat tercemar, banyak ikan di sungai ini yang mati mendadak. Padahal kata dia, banyak masyarakat yang justru memanfaatkan ikan di sungai ini untuk mencari nafkah.
"Selain itu, aktifitas masyarakat juga banyak dilakukan di sungai ini, seperti mandi dan mencuci. Tapi karena tercemar, masyarakat kini sudah tidak bisa lagi menggunakannya," terangnya.
Ahmad menjelaskan, tercemarnya Sungai Dam dikarenakan PT KIP yang merupakan pengelola pabrik Kelapa sawit (PKS) diduga membuang limbahnya ke sungai. Namun yang mereka sesali, tidak ada upaya dari perusahaan untuk mengatasi persoalan pencemaran yang sudah hampir bertahun-tahun dirasakan oleh masyarakat Desa Bandar Selamat ini.
"Kami juga meminta Bupati Labura agar menginstruksikan Dinas Lingkungan Hidup menutup PT KIP dan mencopot Kepala Dinas Lingkungan Hidup Labura bila tidak tegas menangani persoalan limbah ini," tandasnya.
Perwakilan Kabid Humas Polda Sumut, Kompol Rudi Silaen yang dikonfirmasi mengatakan, aspirasi massa tersebut akan diteruskan ke Kapolda Sumut dan fungsi terkait (Ditreskrimsus). "Aspirasi massa sudah kita terima," pungkasnya.