Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Perum Bulog telah melakukan operasi sejak 4 September kemarin untuk menstabilkan harga beras. Namun, penyerapan beras tersebut di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) sangat rendah.
Menurut Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo Adi rendahnya penyerapan di PIBC dikarenakan masih banyaknya pasokan beras di PIBC. Sebab saat ini pengiriman beras dari luar daerah masih lancar.
Bahkan, kata Arief, rata-rata beras yang masuk dari daerah sebanyak 3.000 hingga 5.000 ton. Sehingga saat ini posisi stok masih tergolong aman di level 45.845 ton.
"Pemasukan beras dari daerah rata-rata 3.000 sampai 5.000 ton. Nah jadi stok akhir Cipinang sekarang 45.845 ton, itu aman soalnya batasnya 25.000 sampai 30.000 ton," jelas dia di PIBC, Jakarta, Sabtu (8/9/2018).
Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh mengatakan saat ini rata-rata pendistribusian beras operasi pasar baru mencapai 2.000 ton per hari. Padahal, Bulog distribusi beras sebanyak 15.000 ton per hari.
"Bulog ditugaskan operasi pasar masif itu 15 ribu ton per hari. Ternyata 1.000 sampai 2.000 per hari," ungkap dia.
Walaupun begitu, Bulog tetap akan menyiapkan beras operasi pasar untuk digunakan sewaktu-waktu dibutuhkan.
"Kita tetap koordinasi sama Food Station bila mana dibutuhkan, kitastand by," pungkas dia.
Sementara itu, Bulog melakukan operasi pasar dengan menjual beras seharga Rp 8.100 per kilogram (kg) di gudang dan Rp 8.750 per kg di pasaran.(dtf)