Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Medan, Agus Suriyono mengakui tidak mudah mengelola wisata, karena ibukota Provinsi Sumut ini tidak begitu banyak memiliki destinasi wisata alam. Belum lagi dampak pemindahan bandara penumpang dari Polonia Medan ke Kuala Namu di Deli Serdang.
Menurutnya, ketika bandara ada di Medan, wisatawan lokal maupun mancanegara hendak menuju Danau Toba maka akan menginap satu hari atau dua hari di Medan.
"Saat ini dengan bandara di Deliserdang, dan sedang tahap pembangunan tol dari bandara langsung ke Danau Toba, maka potensi wisatawan datang ke Medan menjadi lebih kecil," ujar Agus, di Medan, Senin (10/9/2018).
"Apalagi ada Bandara Sisingamangaraja yang menjadi bandara internasional, jadi lebih dekat menuju Danau Toba," imbuhnya.
Menurutnya, Dispar telah melakukan antisipasi mengenai hal tersebut. Di mana, pihaknya berupaya membuat even berskala nasional maupun internasional untuk menarik minat wisatawan hadir ke Kota Medan.
"Kemarin kami buat Medan Colorful Festival. Itu diadopsi dari Jember Festival, selanjutnya ada Festival Kuliner. Kegiatan itu jadi agenda rutin tahunan, tujuannya agar menarik minat wisatawan datang ke Kota Medan," paparnya.
Selain itu, lanjut Agus, heritage seperti Istana Maimun, Tjong A fie juga berpotensi menarik minat wisatawan hadir ke Kota Medan.
"Sebisanya kami bantu untuk setidaknya merenovasi bangunan bersejarah agar data tarik wisatawan ke Medan meningkat. Memang tidak maksimal karena bukan dikelola Pemko Medan," tuturnya.