Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Partai Bulan Bintang menjadi partai nol koma (parnoko) dengan perolehan suara 0,2% dalam survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pimpinan Denny JA. Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra menegaskan pihaknya akan terus bekerja untuk meraih suara maksimal di Pileg 2019.
"Tidak masalah, kita kerja terus, persiapkan segala sesuatunya, harapan kita mudah-mudahan bisa melampaui 4 persen itu. Kadang-kadang lembaga survei melakukan sesuatu murni hasil survei tapi bisa juga penggalangan opini, kepada seluruh aktivis PBB ini menjadi masukan kalau ada kekurangan," ujar Yusril kepada wartawan di PN Jakarta Pusat, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta, Kamis (13/9/2018).
Menurut Yusril, semua survei menjadi bahan masukan untuk pengurus PBB menganalisa kekurangan dan kelemahan di Pileg 2019. Waktu pencoblosan Pileg 2019 masih lama, sehingga PBB masih memperbaiki kekurangan.
"Bagi kami semua survei kami baca, perhatikan dan positif-negatif kami jadikan bahan masukan di mana kekurangan dan kelemahan kita masih ada waktu melakukan perbaikan survei ini," jelas Yusril.
Yusril menyebutkan akan memperkuat basis pemilih PBB untuk mendulang suara. Selain itu, jumlah golput yang besar dalam Pileg 2014 harus dimanfaatkan untuk memilih PBB.
"Tidak ada pilihan lain memperkuat basis yang sudah ada dan jangkauan massa pemilih kita. Karena suara pemilu lalu golput 56 juta, kalau sudah milih sudah ada pilihan, kalau golput melihat alternatif dan mendorong agar tidak golput itu akan ada pengaruh," tutur Yusril.
Sebelumnya, LSI melakukan survei partai politik yang dipilih di Pemilu 2019. Survei dilakukan dengan metodologi survei Multistage Random Sampling sejak 12-19 Agustus 2018 dengan jumlah 1.200 responden.
Wawancara dilakukan tatap muka, margin error lebih kurang 2,9 persen. Pertanyaan yang diajukan kepada responden yaitu, jika 'Pemilu dilakukan hari ini, partai apa yang akan dipilih?
Berikut hasil survei LSI untuk Pileg 2019:
1. PDIP: 24,8%
2. Gerindra: 13,1%
3. Golkar: 11,3%
4. PKB: 6,7%
5. Partai Demokrat: 5,2%
6. PKS: 3,9%
7. PPP: 3,2%
8. NasDem: 2,2%
9. Perindo: 1,7%
10. PAN: 1,4%
11. Hanura: 0,6%
12. PBB: 0,2%
13. PSI: 0,2%
14. Berkarya: 0,1%
15. Partai Garuda: 0,1%
16. PKPI: 0,1%
17. Tidak Tahu/Tidak Jawab/Belum Memutuskan: 25,2%. (dtc)