Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Surabaya - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri pembukaan pertemuan United Cities Local Government (UCLG) Asia Pasific (Aspac) ke-7 di Surabaya. Salah satu tujuan kehadirannya itu adalah mendukung Wali Kota Tri Rismaharini untuk menjadi kandidat presiden UCLG yang baru.
"Saya ikut mendukung bu Risma. Mudah-mudahan nanti sukses," kata Anies kepada wartawan di Dyandra Convention Hall, Kamis (13/9/2018).
Anies menyebut, alasannya mendukung Risma didasari pada banyaknya hasil kerja yang sudah dirasakan tidak hanya Kota Surabaya saja tapi juga bagi kota lain di Indonesia.
"Surabaya, Ibu Risma apa yang dikerjakan selama hampir 2 periode ini banyak terobosan-terobosan yang bisa ditunjukkan kepada dunia," ungkapnya.
Ia juga berpesan kepada seluruh kepala daerah di Indonesia yang hadir dalam UCLG Aspac ke-7 agar bisa menambah ilmu dalam pertemuan ini.
"Jadi kalau ada kesempatan begini jangan bertemu dengan senegara. Bertemunya harus dengan beda negara. Hikmahnya apa hal-hal terobosan yang menarik apa situasi dan kondisinya. Nah pertukaran pikiran dan pengalaman itu yang penting. Jadi para wali kota yang hadir di sini mereka punya kesempatan untuk bertukar pikiran pandangan," pesannya.
Ilmu yang diperoleh di pertemuan ini kemudian diterapkan di daerah masing-masing.
"Saya selalu mendorong agar di level kota kinerjanya dirasakan masyarakat dan pengalamannya dijadikan rujukan bagi kota-kota lain di dunia. Dan biasanya pulang ke kotanya masing-masing banyak inspirasi, mereka akan melihat contoh-contoh terbaik. Yang tidak kalah penting, memastikan jajaran pemerintahan mendalami menindaklanjuti sehingga forum ini tidak sekedar menjadi forum networking tetapi untuk belanja ide belanja gagasan untuk diaplikasikan," harap Anies.
Dalam kesempatan terpisah, Risma mengatakan pertemuan antarkota seperti ini sangat berguna bagi kota yang ingin membangun tetapi memiliki keuangan terbatas.
"Ini alasan kita bisa berbagi, terutama untuk kota yg uangnya sangat terbatas. Kalau bisa bangun bersama kita tinggal contoh tidak perlu bayar orang," ujar Risma.
Ia mencontohkan Kota Hangzhou yang sangat fokus di bidang teknologi. Untuk itu, Risma sangat tertarik untuk bekerjasama dengan Huangzhou agar bisa membantu mengembangkan startup bersama generasi muda Surabaya.
"Misal Hangzhou, dia sangat advance di bidang teknologi kalau tidak salah 9 perusahaan besar di kota itu aku tertarik kembangkan untuk anak-anak startup. Dan ini ada pengusaha Hangzhou yang ingin ketemu aku tapi masih diatur mungkin inves di Surabaya. Dia bawa banyak pengusaha 30-40 pengusaha tapi masih atur jadwalnya karena sore nanti saya bertemu dengan 40 wali kota Srilanka untuk belajar di Surabaya segala hal seperti pengolaan sampah," pungkasnya. dtc