Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Gaza City. Tiga warga Palestina, termasuk seorang bocah berusia 12 tahun, tewas ditembak tentara Israel. Penembakan terjadi dalam bentrokan terbaru yang pecah antara warga Palestina dan tentara Israel di perbatasan Gaza.
Dituturkan Kementerian Kesehatan Gaza dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Sabtu (15/9/2018), bahwa salah satu warga Palestina yang tewas ditembak tentara Israel adalah seorang bocah 12 tahun yang bernama Shadi Abdel Aal.
Bocah itu tewas ditembak di Jabalia, Gaza bagian utara pada Jumat (14/9) waktu setempat. Laporan sebelumnya menyebut bocah itu berusia 14 tahun dan bernama Mustafa Abed Rabbo.
Dua warga Palestina lainnya yang tewas ditembak Israel merupakan dua pemuda berusia 21 tahun, yang bernama Hani Afana dan Mohammed Shaqqura. Keduanya tewas ditembak dalam dua insiden terpisah di dekat Khan Yunis, Gaza bagian selatan dan di Al-Bureij, Gaza bagian tengah.
Bentrokan terbaru itu pecah saat warga Palestina kembali menggelar unjuk rasa di beberapa titik berbeda di sepanjang perbatasan Gaza. Sedikitnya 50 orang luka-luka dalam bentrokan itu.
Disebutkan seorang sumber keamanan di Gaza bahwa tembakan dari sebuah tank milik Israel mengenai pos pemantauan milik kelompok Hamas di Gaza sebelah timur.
Militer Israel dalam pernyataannya memperkirakan 13 ribu orang terlibat dalam 'kerusuhan' di berbagai lokasi. Beberapa dari mereka disebut membakar ban dan melemparkan bom molotov ke arah tentara Israel.
Aksi protes massal dan bentrokan pecah di Gaza sejak 30 Maret dan terus berlanjut setiap pekan. Sejak saat itu, sedikitnya 179 warga Palestina tewas akibat tembakan Israel, yang kebanyakan dalam unjuk rasa. Satu tentara Israel tewas dalam insiden yang sama.
Beberapa bulan terakhir, unjuk rasa di perbatasan Gaza sebenarnya mulai berkurang.
Israel mempertahankan blokade terhadap Gaza, dengan alasan bahwa blokade sangat diperlukan untuk mengisolasi Hamas. Sejak tahun 2008, Israel telah tiga kali terlibat perang dengan Hamas yang menguasai Gaza.
Kelompok-kelompok HAM menyebut blokade terhadap Gaza tidak adil bagi warga Palestina di sana yang kebanyakan dilanda kemiskinan. Pada Kamis (13/9) lalu, otoritas Israel kembali membuka perlintasan perbatasan untuk manusia setelah menutupnya selama sepekan. (dtc)