Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Ukuran sel napi korupsi Setya Novanto ternyata lebih besar dibanding sel napi lainnya. Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai temuan itu menunjukan ketidakseriusan pemerintah dalam memberantas praktik transaksional di dalam lapas.
"Ini sebenarnya tidak pernah menjadi pemikiran serius bagi pihak pengadilan, Kemenkum HAM. Kalau saja ini tidak ada perilaku pengistimewaan, khususnya muncul dari pihak Lapas ini nggak akan mungkin terjadi. Ini terjadi karena adanya kondisi-kondisi karena memang adanya upaya, sikap, kompromi dugaan kongkalikong Setya Novanto dengan oknum tertentu. Ini rahasia umum kan," ujar Koordinator Divisi Korupsi Politik ICW, Donal Fariz, Sabtu (15/9/2018).
Donald menjelaskan, kasus ditangkapnya mantan Kalapas Sukamiskin Wahid Husen beberapa waktu lalu hingga temuan Ombudsman soal sel mewah Novanto jadi bukti praktik transaksional di Lapas. Menurutnya hal itu sudah turun temurun terjadi meski ada pergantian menteri.
"Lapas butuh pembenahan serius dari segi manajemen fasilitas. Masa iya ada perbedaan langit bumi, di kasus kejahatan lain, orang berdesak-desakan ingin tidur. Ini problem masif, nggak hanya Sukamiskin tapi di banyak Lapas masih seperti itu. Menkum HAM harus cepat menangani perkara itu dan melakukan penegasan, penindakan terhadap orang yang memberikan fasilitas tersebut," jelas Donal
Sidak di sel Novanto dipimpin anggota Ombudsman Ninik Rahayu pada Kamis (13/9) malam. Ninik didampingi kepala perwakilan dan 11 asisten dari Ombudsman. Kamar Setnov sendiri tampak luas dengan kasur dan selimut. Ada meja dan rak buku di kamar tersebut. Novanto dan Nazaruddin tampak tertawa di dalam foto tersebut saat disidak Ombudsman.
Nanik mengatakan kamar yang dihuni Setnov itu memang lebih luas daripada kamar di sel lain. Dia tidak tahu ukuran pastinya, tapi menurutnya dua kali lebih besar daripada sel lainnya.
"Ada kamar yang lebih luas. Itu dihuni oleh Pak Setya Novanto, memang lebih luas. Kalau ditanya ukuran bingung, pokoknya dua kali lipat," ucap Ninik di kantor Kemenkum HAM Kanwil Jawa Barat, Jalan Jakarta, Kota Bandung, Jumat (14/9). (dtc)