Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Kapolri Jenderal Tito Karnavian memerintahkan prajurit TNI-Polri mengajak organisasi kemasyarakatan (ormas) untuk menciptakan pemilu yang damai. Tito juga meminta para prajurit mengingatkan para peserta pemilu untuk berkampanye dengan cara positif.
"Mengajak ormas-ormas, tokoh-tokoh masyarakat untuk menciptakan pemilu aman, damai, bukan untuk memenangkan salah satu pihak," kata Tito di acara Apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Terpusat 'Mantap Brata 2018' di Silang Monas, Jakarta Pusat, Selasa (18/9/2018).
Tito menekankan para pendukung juga perlu didekati. Lalu, diajak agar tidak melakukan hal-hal yang memprovokasi lawan politik.
"Kita perlu untuk mendekati para kontestan, baik Pileg maupun Pilpres, partai pendukung serta massa pendukungnya agar melaksanakan kegiatan-kegiatan yang positif, kampanye-kampanye positif dan tidak melakukan hal-hal yang dapat memprovokasi pihak yang lain," sambung Tito.
Tito menyampaikan agenda pemilu, dari kacamata keamanan, akan menciptakan kelompok-kelompok pendukung peserta pemilu dan dapat memicu konflik. Karena itu, lanjut Tito, Polri dan TNI harus dapat memainkan peran sebagai penjaga keamanan.
"Dari sudut pandang keamanan, kontestasi akan membelah masyarakat pada pilihan-pilihan sehingga dapat menjadi potensi konflik. Untuk itu maka Polri dan TNI, dua unsur ini yang tidak memiliki hak pilih, menjadi tumpuan masyarakat untuk menjadi motor agar terciptanya demokreasi yang sehat dan kompetitif serta aman," jelas Tito.
Tito kemudian meminta prajurit Polri dan TNI segera menyelesaikan jika terjadi konflik di wilayah hukum masing-masing. Namun, dia mengingatkan agar penyelesaian dilakukan dengan mengedepankan HAM dan tidak dengan kekerasan yang berlebihan.
"Ketika terjadi konflik, maka harus cepat diselesaikan dengan mengindahkan standar operating yang ada, termasuk di antaranya perlindungan terhadap hak asasi manusia serta tidak mengedepankan kekerasan yang berlebihan, yang justru bisa menjadi kontraproduktif," ujar Tito. (dtc)