Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Tanjungbalai. Wali Kota Tanjungbalai, HM Syahrial mengimbau warganya agar mewaspadai bencana banjjr yang seketika bisa terjadi akibat tingginya curah hujan yang diperkirakan akan terjadi hingga November 2018.
"Kota Tanjungbalai yang merupakan daerah yang memiliki muara pertemuan dua sungai besar, yaitu Sungai Asahan dan Sungai Dilau yang keraf mendapat banjir kiriman dari hulunya, maka masyarakat harus selalu mewaspadainya hingga beberapa bulan ke depan," kata Syahrial, Rabu (19/9/2018).
Wali Kota mengingatkan para camat, lurah dan kepala lingkungan harus selalu memonitor kondisi wilayahnya masing-masing, di samping melakukan koordinasi dengan Instansi terkait.
"Saya meminta seluruh elemen masyarakat memastikan drainase berfungsi dengan baik dan bebas dari sampah, tentunya dengan melaksanakan gotong-royong. Khusus bagi instansi terkait, seperti BPBD, Dinas Sosial, PU, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kesehatan dan lainnya diharapkan dapat menjalankan tupoksinya masing-masing dan bersinergi dengan menentukan langkah-langkah antisipasi bila sewaktu-waktu terjadi bencana banjir di Kota Tanjungbalai," paparnya.
Pelaksana Tugas Kepala BPBD Tanjungbalai, M Ridwan Parinduri, melaporkan,sejak 16 September, BPBD Tanjungbalai mendapat informasi terkait banjir di beberapa kecamatan di wilayah hulu Sungai Silau yang dikkhawatirkan berdampak pada wilayah Tanjungbalai, di antaranya Kecamatan Tanjungbalai Selatan dan Tanjungbalai Utara. Kemudian banjir di sebagian wilayah Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Asahan, di desa perkebunan dusun I hingga IV yang juga merupakan hulu Sungai Asahan yang dapat berdampak pada Kecamatan Datuk Bandar dan Datuk Bandar Timur.
"Sejak itu BPBD Tanjungbalai terus melakukan pemantauan secara aktif, secara periodik dan melakukan koordinasi langsung dengan empat kecamatan di Tanjungbalai tersebut guna memberikan informasi kenaikan air Sungai Asahan dan Sungai Silau . BPBD juga telah berkoordinasi dengan OPD terkait untuk menghadapi kondisi tanggap darurat banjir, namun sampai saat ini ketinggian air permukaan sungai masih dalam batas aman," jelasnya.