Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Per Juli 2018, penyaluran kredit perbankan Sumatera Utara (Sumut) sudah bisa tumbuh 9,26% dibandingkan Juli 2017. Namun, penyaluran kredit/pembiayaan masih menjadi PR yang perlu ditingkatkan penetrasinya di tahun 2018
."Karena meskipun secara year on year (yoy) sudah melampaui target karena mampu tumbuh 9,26%, tetapi posisinya masih di bawah rata-rata nasional yang mampu melesat ke angka 11,59% di periode yang sama," kata Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 5 Sumbagut, Lukdir Gultom, pada Media Gathering Kantor OJK Regional 5 Sumbagut, di Medan, Rabu (19/9/2018).
Lukdir mengatakan, kontribusi perkreditan perbankan di Sumut terhadap nasional per Juli 2018 baru sebesar 4,18%. Tentu diharapkan angkanya bisa semakin besar seiring dengan pertumbuhan kredit yang terus digenjot agar bisa mendekati target nasional sebesar 12%.
Pengusaha juga diharapkan bisa terus berinvestasi sehingga melakukan pencairan kredit dari bank. Karena untuk menggenjot penyaluran kredit, memang paling besar porsinya masih diharapkan dari kredit investasi dan kredit modal kerja.
Secara keseluruhan, sasaran kredit/pembiayaan terbesar masih ditujukan pada sektor pertanian, industri pengolahan, dan perdagangan besar/eceran.
Pada periode yang sama, kata Lukdir, aset perbankan Sumut terus menunjukkan pertumbuhan positif dengan trend meningkat. Aset perbankan di Sumut meningkat 7,17% (yoy) sehingga secara keseluruhan share perbankan Sumut terhadap total aset perbankan nasional sebesar 3,04%. Sementara itu, himpunan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 5,46%. Untuk kredit macet sebesar 2,75% dan masih jauh di bawah level indikatif sebesar 5%.
"Tentunya, hasil ini merupakan sinergi positif. Kita berharap kinerjanya terus membaik hingga akhir tahun," katanya.