Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Selain polisi, mahasiswa juga mengecam media pasca bentrok yang terjadi pada demonstrasi pekan lalu. Media dituding telah menyebarkan pemberitaan yang tidak sesuai dengan fakta lapangan. Misalnya, ada media yang menuding mahasiswa sebagai wanita yang tidak benar.
Terkait dengan pemberitaan media yang ngawur atau tidak benar itu, pada aksi unjuk rasa lanjutannya ke DPRD Sumut siang tadi, Senin (24/9/2018), mahasiswa menuntut agar organisasi Persatuan Wartawan Indonesia turut dipanggil saat pertemuan dengan Kapolda Sumut dan Kapolresta Medan.
"Beberapa media online kami amati telah membuat pemberitaan yang tidak tepat tentang demonstrasi mahasiswa minggu lalu," ujar Presiden Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Muhammad Azhari Marpsung menjawab wartawan seusai demonstrasi.
Oleh Ketua Komisioner A DPRD Sumut Nezar Djoeli yang turun menjumpai mahasiswa bersama Muhri Fauzi Hafidz dan Sutrisno Pangaribuan dijanjikan bahwa mereka akan memanggil Kapoldasu dan Kapolresta bertemu dengan mahasiswa pada 5 Oktober.
"Saya pastikan setelah kalian membuat pemintaan tertulis Kapoldasu dan Kapolresta akan kami hadirkan pada 5 Oktober," tegas Nezar yang berasal dari Partai Nasdem.
Namun tidak disebutkan apakah PWI juga akan dihadirkan pada pertemuan tersebut.