Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Komisi Disiplin PSSI belum ambil keputusan hukuman ke pihak Persib Bandung atas kematian Haringga Sirila. Komdisi berharap hukuman nantinya bisa bikin efek jera ke semua pihak.
Seorang The Jakmania tewas dikeroyok Bobotoh sebelum laga antara Persib vs Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api bergulir, Minggu (23/9/2018). Persib selaku tuan rumah jadi pihak yang tersudutkan untuk saat ini.
Buntut kejadian ini Liga 1 2018 untuk sementara disetop dengan alasan untuk berkabung dan fokus menangani masalah tersebut. Tim investigasi pun sudah dibentuk untuk nantinya membantu Komdis ambil keputusan hukuman.
"Kami sebagai komdis acuannya adalah kode disiplin. Masukan dari tim investigasi harapannya bisa membantu kami," kata Dwi Irianto lewat sambungan telepon.
"Tapi ini bukan berarti spesial sekali. Tidak ada yang dispesialkan, cuma karena sudah di-blow up besar-besaran ini membuat kami hati-hati mengambil keputusan," sambungnya.
"Kami akan minta masukan kepada tim pencari fakta, langkah apa yang bakal kami ambil, hukuman apa yang bakal bikin jera semua pelaku sepakbola, yang mencakup pemain, ofisial, perangkat pertandingan, panpel, suporter, dan sebagainya."
"Komdis konsennya tetap bahwa ini bukan sepakbola dan bukan hukum positif. Hukum positifnya sudah jelas, ada korban dan pelaku. Itu jelas."
Dwi Irianto juga menilai bahwa penghentian liga seharusnya tidak perlu dilakukan, karena ada Komdis yang seperti biasanya mengurusi masalah pelanggaran di sepakbola.
"Sampai saat ini tidak ada tekanan atau intervensi. Kami justru sebagai komdis punya pandangan yang berbeda. Jika penghentian ini untuk berduka tidak masalah, tapi tidak ada sangkut pautnya lagi dengan sepakbola. Jadi menurut saya kemarin itu tidak usah disetop, kan, komdisnya ada," tegasnya. (dts)