Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Koordinator juru bicara Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak, berterima kasih atas sindiran Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto soal pemimpin yang cenderung pencitraan. Dahnil lalu menyindir balik pemimpin yang menggunakan musik rock untuk pencitraan dan stuntman.
"Ya terima kasih dari sindiran Pak Hasto, kita kan nggak pernah pakai stuntman bikin pencitraan-pencitraan begitu, yang jelas apa yang tampil dari Pak Sandi itu autentik," ujar Dahnil kepada detikcom, Jumat (28/9/2018).
Cawapres Sandiaga Uno saat masih menjabat Wagub DKI pernah menjadi sorotan karena aksinya menggunakan lipbalm di depan awak media. Dahnil pun memandang sosok Sandiaga memang asli berjiwa anak muda dan tanpa pencitraan.
"Pak Sandi memang anak muda, memang punya semangat dan punya kapasitas, punya watak anak muda. Misalnya lari, olahraga, itu memang kebiasaan Pak Sandi, jadi bukan (buatan untuk pencitraan)," kata Dahnil.
"Jadi nggak perlu rocker gitu, padahal nggak paham rock, itu yang disebut pencitraan. Jadi nggak perlu sok-sok paham motor padahal nggak pernah naik motor, itu yang disebut dengan pencitraan. Kalau Pak Sandi memang biasa lari, ya jadi biasa saja," lanjut Dahnil.
Demikian halnya dengan capres Prabowo Subianto yang selalu tampil apa adanya dan tidak melakukan pencitraan. Dia lalu menjelaskan makna 'The New Prabowo'.
"The New Prabowo maksud Pak Sandi itu adalah real Prabowo itu sendiri yang memang pada dasarnya tidak suka pencitraan-pencitraan itu. Dia suka tampil autentik," ungkapnya.
Dahnil mengungkapkan banyak orang yang menyarankan Prabowo mengganti gaya berpakaian yang sudah menjadi ciri khas. Meski sudah diminta mengganti gaya pakaiannya dengan gaya yang lain, hal itu tidak dilakukan Prabowo.
"Jadi nggak pernah memaksakan, seperti yang sebutkan tadi, nggak biasa naik motor tiba-tiba naik motor, sebenarnya nggak paham musik rock tiba-tiba sok-sok rock. Jadi menurut saya sih Pak Prabowo dan Pak Sandi justru mereka tampil dengan kapasitas yang mereka lakukan," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto berbicara soal pemimpin yang benar-benar bekerja untuk rakyat dan pemimpin yang cenderung pencitraan. Ia menyebut soal pemimpin 'polesan'. Namun Hasto tak menyebut siapa yang ia maksud.
"Mana pemimpin yang hadir sebagai sebuah polesan, sampai bibirnya pun harus dipoles dengan lipstik, itu misalnya," kata Hasto di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (28/9). dtc