Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Forda UKM Sumut terus berusaha mendorong terciptanya kenyamanan dalam berusaha. Karenanya, wadah ini semakin intens membekali dan mengadvokasi tidak hanya membekali pemilik usaha, namun juga pegawai atau karyawan.
Langkah ini diharapkan bisa mengantisipasi dan meminimalisir kehadiran oknum petugas yang tidak bertanggung jawab alias 'nakal' untuk mencari-cari kesalahan UKM demi mendapatkan keuntungan.
Seperti Jumat, (28/9/2018) Forda UKM Sumut, memberikan sosialisasi dan penyuluhan bagi puluhan pegawai bersama pemilik usaha di kawasan Medan Labuhan. Melalui kegiatan ini diberikan pembekalan dan pencerahan bagaimana seharusnya bersikap menghadapi oknum aparat ke tempat usaha.
Kegiatan yang berlangsung hingga malam itu, dihadiri Ketua Forda UKM Sumut, Lie Ho Pheng, Wakil Ketua Bidang Hukum Forda UKM, Surya Adinata dan pengurus lainnya, Sri Wahyuni Nukman.
Surya yang menjadi narasumber dalam kesempatan tersebut memaparkan hal-hal yang perlu diketahui dan dipahami seorang pegawai saat menghadapi oknum petugas yang datang ke tempat usaha. Salah satunya, harus bersikap kritis, dengan mempertanyakan identitas dan tujuan kedatangan petugas tersebut. Apakah mereka dilengkapi dengan surat tugas yang ditujukan ke tempat usaha tersebut.
"Kalau karyawan itu, mereka tahunya, rata-rata kan bekerja. Karena rata-rata mereka ini pendidikannya hanya SMA, bahkan ada yang tidak sekolah. Jadi di sini diedukasi bagaimana menghadapi aparat hukum atau oknum aparat penegak hukum yang tujuannya bukan melakukan penegakan hukum. Seperti saat aparat penegak hukum datang, karyawan jangan takut. Kemudian jika tidak ada pemilik usaha, jangan dikasih masuk. Karena bagaimana pun yang punya legalitas untuk masuk pemilik, bukan karyawan, "ujarnya.
Selain itu, sambung salah satu caleg PDI Perjuangan Dapil Sumut 1 Medan A ini, pegawai juga tidak sembarang dalam memberikan keterangan. Kalau tidak mengerti, sebaiknya jangan dijawab. Karena hal ini bisa membuat mereka sering-. sering dipanggil aparat terkait.
Surya menambahkan, lebih baik karyawan dalam memberikan keterangan baiknya didampingi orang yang mengerti hukum.
Ketua Forda UKM Sumut, Lie Ho Pheng dalam kesempatan tersebut mengatakan, karyawan memiliki kontribusi dalam menghadapi oknum petugas yang nakal. Menurutnya, selagi masih ada ganggu dari oknum, itu mengindikasikan belum nyaman dalam berusaha.
Sebelumnya, salah satu pelaku usaha yang hadir dalam kesempatan tersebut, Hendrik berbagi pengalaman dalam menghadapi oknum aparat yang nakal ini.
"Membangun usaha itu susah, karena didatangi oknum petugas," imbuhnya. Karena ketika oknum tersebut diperkenankan masuk tanpa dilengkapi dengan surat tugas yang jelas bisa berdampak negatif.
"Karenanya, ketika ada oknum aparat datang, kita tanyakan dulu identitasnya. Kalau semuanya, pas, identitas dengan apa yang dia bawa, maka wajib dilayani," ujarnya.
Secara terpisah, Sari (20), pegawai nata de coco mengaku memiliki trauma menghadapi oknum aparat. Sebab beberapa waktu lalu, usaha tempat dia bekerja didatangi oknum aparat yang memaksa masuk ke tempat usaha.
"Pengalaman saya, sebelumnya ada petugas yang maksa masuk ke tempat produksi. Saat itu, saya minta tunggu di depan, karena bos ngak ada. Tapi dia maksa masuk," ujar Sari yang mengaku sebelumnya tidak mengerti harus bersikap seperti apa menghadapi oknum petugas.
Namun dengan pembekalan yang diberikan Sari mengaku mulai memahami bagaimana seharusnya bersikap menghadapi oknum petugas, harus berani.
"Harapannya kalau ada petugas yang datang, jangan digertak-gerak kita. Tapi sekarang sedikit banyak udah tahu menghadapi petugas. awalnya wa-swas dan tidak mengerti," ujarnya.