Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Ketum PPP Romahurmuziy (Rommy) menyebut pasangan capres/cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tidak memiliki hubungan erat dengan nahdlatul ulama (NU). Pernyataan Rommy dibantah kubu Prabowo-Sandiaga.
"Silaturahmi Pak Prabowo dengan tokoh-tokoh NU, pesantren baik sekali, dengan tokoh NU baik sekali. Nggak ada masalah. Kecenderungan pemilih Prabowo-Sandi makin besar karena kondisi ekonomi tidak menguntungkan, sama ketika kader PPP itu ramai-ramai pilih Anies Baswedan misalnya," ujar Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak saat dihubungi, Minggu (30/9/2018).
Menurut Dahnil, pilihan politik masyarakat atau kelompok tertentu tidak melulu sejalan dengan arahan pimpinannya. Ia mengklaim ada basis PPP yang mendukung Prabowo-Sandiaga, alih-alih PPP secara resmi mendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
"Contoh sederhana, banyak pemilih PPP memilih Prabowo-Sandiaga Uno. Misalnya juga, berapa banyak pemilih PPP yang tidak memilih Ahok misalnya. Atau di Sumut, PPP mendukung Djarot, tapi ada yang memilih Edy Rahmayadi," kata Dahnil.
Sebelumnya, Prabowo sempat bertemu dengan Maimoen Zubair yang merupakan tokoh PPP dan NU di Rembang, Sabtu (29/9). Prabowo-Sandiaga juga kian gencar bermanuver gencar merebut suara kalangan NU. Rommy tidak khawatir dengan manuver tersebut karena menyebut Prabowo-Sandiaga tidak memiliki ikatan kuat dengan NU.
"Tautan historis antara Prabowo-Sandi dengan NU tidak ada. Sulit rasanya membayangkan warga NU ke mereka. Ini rejection factor," kata Rommy saat berbincang dengan detikcom, Sabtu (29/9) malam. dtc