Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Palu. Tim dokter forensik masih terus melakukan identifikasi korban tewas akibat gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng). Meski kekurangan tenaga, mereka tetap bekerja membantu warga menemukan keluarganya yang tewas.
"Rumah sakit yang ada tim DVI nya hanya di sini, rumah sakit lain tidak ada jadi pos mortem semua di sini. Jadi identifikasi hanya di sini," kata seorang dokter forensik Mabes Polri, AKBP Sumi Hastri, di RS Bhayangkara, Palu, Selasa (2/10/2018).
Pantauan detikcom di lokasi, hampir setiap 5 menit ambulans dan truk berdatangan ke RS Bhayangkara. Setiap kendaraan yang datang rata-rata membawa lebih dari 5 jenazah.
Jenazah diturunkan langsung di halaman belakang rumah sakit. Letaknya dijauhkan dengan jenazah yang sudah teridentifikasi untuk memudahkan warga yang mencari keluarganya.
Hastri mengatakan hanya ada 4 dokter forensik Mabes Polri di RS Bhayangkara Palu. Sedangkan jumlah jenazah yang ditampung sudah mencapai 600 jenazah.
"600 itu termasuk yang datang dan yang sudah diangkut ke pemakaman massal. Ini hanya korban yang di Palu saja, yang di Donggala belum," ujarnya.
Untuk sementara korban tewas di Donggala masih dikumpulkan di rumah sakit setempat. Belum diketahui kapam jenazah-jenazah tersebut bisa diidentifikasi.
"Kami juga meninggalkan tim dokter dari polda-polda di sekitar untuk membantu identifikasi. Selain itu tim dari UI dan UGM juga akan membantu di sini," pungkasnya. (dtc)