Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kelompok Teater Rumahmata Medan yang ikut tampil di Pekan Teater Nasional di Jakarta siap menampilkan yang terbaik. Bukan semata-mata untuk kepuasan artifisial belaka, namun untuk membuktikan kepada khayalak teater di Indonesia bahwa teater di Sumatera Utara tetap eksis hingga kini.
Hal itu dijelaskan pimpinan Teater Rumahmata, Agus Susilo kepada medanbisnisdaily com, Kamis (4/10/2018).
Agus yang pada akhir tahun lalu menginisiasi acara malam renungan teater di Sumut ini menyadari di Indonesia tidak mudah mempertahankan eksistensi sebuah kelompok teater. Tetapi di Sumut geliat teater itu masih hidup.
"Salah satunya dibuktikan dengan penampilan "Repro-Diksi Tanda" yang baru-baru ini kami tampilkan di Taman Budaya Sumatera Utara. Selama 5 hari berturut-turut pertunjukan penonton tetap ramai. Padahal pertunjukan berlangsung dua kali sehari," ujarnya.
Agus menambahkan, pada era 1980-an, Sumut pernah merajai dunia perteateran di Indonesia. Saat itu banyak pertunjukan dan kelompok teater dari Sumut yang eksis di panggung-panggung teater di Indonesia. Kami ingin mengembalikan masa kejayaan itu. Bahkan selangkah lebih maju, kami ingin Sumut menjadi daerah wisata teater di Indonesia, katanya.
"Wisata teater harus menjadi strategi baru untuk menciptakan dinamisasi perteateran di Sumut. Jadi orang tidak hanya menonton atau latihan teater, tapi juga riset maupun sekedar happy fun dengan teater," jelasnya.
Pekan Teater Nasional 2018 merupakan program kerja sama antara Kementeriaan Pendidikan dan Kebudayaan RI dengan Dewan Kesenian Jakarta. Kegiatan yang bertema "Sihir Teater Indonesia" ini berlangsung selama sepekan sejak 7-14 Oktober 2018 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
Sebanyak 16 kelompok teater dari 15 kota di Indonesia akan tampil di panggung bergengsi ini. Teater Rumahmata sendiri tampil pada 13 Oktober 2018 pukul 16.00 WIB. Selain pertunjukan juga akan digelar pameran arsip teater 15 kota dan diskusi publik. Dalam kesempatan yang sama pemerintah akan memberikan anugerah kepada tokoh teater Indonesia yang juga pimpinan Teater Koma, Nano Riantiarno.