Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Tatapan kosong terlihat dari mata Bintang br Panggabean (48), ibunda dari Agnes Christina br Sitorus SP, korban gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, 28 September 2018 lalu. Bintang hanya melihat ke arah foto Nenes, panggilan akrab Agnes yang kini sudah dipanggil sang kuasa.
Tak hentinya Bintang menyeka air matanya. Sementara Hotlan Sitorus (51) terus menyemangati istrinya tersebut. Isak tangis pun kembali pecah ketika rombongan Persadaan Marga Sitorus memberikan kata berbelasungkawa di hadapan peti mati putih tempat jenazah Nenes disemayamkan.
"Seperti katamu Eda, hanya dua saja pilihannya usai kejadian itu, antara hidup atau mati. Tapi kita masih bersyukur boru ini bisa kita bawa pulang ke rumah ini," kata A br Sitorus, salah satu perwakilan Persadaan Marga Sitorus yang membuat Bintang semakin historis di rumah duka Komplek Bali Indah No. 14 Jalan Lembaga Pemasyarakatan Kec. Helvetia Tanjung Gusta Medan, Kamis (4/10/2018) sore.
Agnes, wanita kelahiran Medan, 5 Mei 1995 ini dikenal tomboy dan lincah di tengah keluarga dan kerabatnya. Wanita 23 Tahun ini pun baru setahun lalu menamatkan kuliahnya di Universitas Diponegoro. Usai sempat bekerja di Unit Laboratorium Eco Green, anak kedua dari 3 bersaudara ini memutuskan bekerja sebagai CPNC di Polhut Palu Provinsi Sulawesi Tengah. Namun nasib berkata lain. Bencana gempa dan tsunami menghantam Poso dan Palu. Nenes yang menginap di Hotel Roa-roa, Palu, Sulawesi Tengah, pun terjebak. Jenazahnya baru bisa ditemukan lima hari kemudian atau pada Rabu (3/10/2018) lalu.
Sementara Paman korban, Kristianto Sitorus mengatakan kalau Nenes berkerja sebagai CPNC Polhut Sulteng sejak Januari 2018 lalu. ”Kami mendapat kabar hilang pasca gempa terjadi," kata Kristianto.
Kristianto juga menyebut kalau Nenes adalah gadis yang tomboy dan lincah hingga mudah bergaul kepada siapa pun. "Kini gadis tomboy dan lincah itu telah tiada," katanya sembari menitikkan air mata.
Rencananya korban akan di makamkan pada Jumat (5/10/2018) besok di Pekuburan Kristen Simpang Melati Medan.
Amatan wartawan di rumah duka banyak terpajang papan bunga ucapan bela sungkawa baik dari keluarga dan kerabat korban. Seperti salah satunya karangan bunga dari alumni SMP Santo Thomas 4 Medan.
Sebelumnya jenazah korban diterbangkan dari Palu dengan Pesawat Batik Air ID 6886 dan tiba di Bandara Kualanamu pada Kamis siang.