Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Kepala Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho kehabisan kata-kata saat diundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Istana Kepresidenan, Bogor. Sutopo mengaku grogi dan mati gaya bertemu dengan idolanya.
"Saya tidak tahu bicara apa. Seorang Presiden bagi saya terlalu tinggi ketemu dengan saya," kata Sutopo lewat pesan singkat, Jumat (5/10/2018).
Dia juga mengatakan mati gaya membayangkan pertemuan itu berlangsung. Pria peyintas kanker ini juga berseloroh dirinya harus membawa handuk saat bertemu Jokowi nanti.
"Saya agak nervous dan mati gaya. Harus bawa handuk jika saya keringatan banyak," ucapnya.
Pertemuan Sutopo dengan Presiden Jokowi dijadwalkan berlangsung usai salat Jumat di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
Pertemuan itu juga merupakan keinginan Sutopo sendiri. Dia sudah lama berharap bisa bertemu dan bersalaman dengan Jokowi.
Cerita ini disampaikan Sutopo kepada detikcom di sebuah malam di awal Februari 2018, belum lama setelah dirinya divonis dokter mengidap kanker paru stadium IVb. Setelah menjawab sejumlah pertanyaan detikcom soal bencana lewat WhatsApp, Sutopo tiba-tiba melempar curhat.
Sutopo mengatakan banyak orang yang beruntung bisa bersalaman dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia kemudian membuat pengakuan, selama bekerja di BNPB sejak Agustus 2010 hingga menjabat Kapusdatin Humas BNPB, dirinya belum pernah sekali pun berjabat tangan dengan Jokowi. Terdengar biasa saja, tapi itu sesuatu yang diharapkannya.
"Saya belum pernah punya kesempatan berjabat tangan dengan Pak Jokowi. Meski saat menangani bencana longsor Banjarnegara, gempa Pidie Jaya, kebakaran hutan dan lahan, erupsi Gunung Agung, dan lainnya, saya tidak bisa salaman karena tidak bisa masuk," ujar Sutopo.
Sutopo mengisahkan, dirinya dulu pernah punya beberapa kesempatan bersalaman dengan Jokowi, namun tak kesampaian karena Jokowi dikawal Paspampres.
"Jadi saya suka lihat dari jauh saja. Saat masyarakat berebutan salaman, saya tidak mau ikut-ikutan, saya tahu diri," ucapnya. Meski demikian, Sutopo mengaku sedikit pun tidak merasa kecewa, apalagi marah terhadap Paspampres yang menghalaunya. Sutopo maklum Paspampres sedang menjalankan tugas dan kewajibannya.
"Paspampres yang muda-muda banyak yang nggak kenal saya. Padahal saya dosen Sesko TNI. Tapi sama prajurit tidak dikenal, ha-ha-ha...," seloroh Sutopo.
Sutopo mengakui secara pribadi memang mengagumi Jokowi. Karena itu, dia selalu berharap suatu saat bisa bersalaman dan berfoto dengan orang nomor satu di Indonesia itu.
"Saya salah satu pengagum Pak Jokowi. Sesama alumni UGM (Universitas Gadjah Mada). Saya kagum atas gaya kepemimpinan beliau sejak jadi Wali Kota Solo, Gubernur DKI, dan Presiden sekarang. Beliau selalu berpikir diferensiasi. Mencari yang berbeda," ujarnya.
Selain Jokowi, lini masa media sosial juga sempat diramaikan dengan wacana mempertemukan Sutopo dengan penyanyi Raisa. Sutopo mengaku dirinya adalah penggemar Raisa. Wacana pertemuan itu diramaikan dengan tanda pagar RaisaMeetSutopo.
Namun pertemuan itu belum terwujut. Keduanya hanya berkomunikasi lewat video call. (dtc)