Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Balige. Cawapres nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin menyebut penyebaran berita bohong atau hoax sudah marak sebelum Pemilu 2019. Oleh sebab itu, hoax harus ditangani dengan serius.
"Saya kira memang sebelum pilpres, hoax sudah mulai karena itu kan menanggapi sangat serius," ujar Ma'ruf Amin di Hotel Nabasa Balige, Balige, Sumatera Utara, Sabtu (6/10/2018).
Ketum MUI tersebut mengaku sudah ada fatwa mengenai hoax untuk memberikan hukuman secara moral. Namun penegak hukum juga perlu melakukan langkah untuk menjerat pelaku hoax.
"Secara moral kita sudah keluarkan fatwa (hoax). Tapi moral itu tidak cukup, karena itu perlu ada langkah-langkah menjerat kan. Saya kira perlu ada tindakan yang lebih mengarahkan hukuman penjara," jelas dia.
Menurut dia, penyebaran hoax bisa menganggu stabilitas keamanan dan keutuhan Indonesia. Oleh sebab itu, penegak hukum perlu menangani masalah hoax.
"Kalau tidak jera, bisa mengganggu stabilitas, keamanan dan mengganggu keutuhan bangsa. Dengan hoax orang seenaknya membuat gaduh, karena itu saya berharap serahkan pihak berwenang menangani masalah hoax itu," ucap dia.
"Kalau tidak ditindak nanti semakin merajalela orang tidak takut, kalau ada tindakan biasanya bisa jera. Tidak cukup diimbau secara moral," imbuh Ma'ruf.
Lebih lanjut, ia berharap masyarakat bisa waspada terhadap kampanye isu memecah belah bangsa dalam pemilu. Hal yang wajar bila beda pilihan saat pemilu, namun keutuhan bangsa harus diutamakan.
"Dalam menghadapi masalah kampanye masyarakat harus cerdas dan waspada terhadap isu yang bisa memecah belah bangsa. Karena itu, berbeda pilihan baik pileg dan pilpres jangan sampai bangsa terpecah, menjaga keutuhan bangsa lebih baik diutamakan. Pilpres hanya 5 tahun tapi keutuhan bangsa harus dijaga sepanjang masa," tutur dia. (dtc)