Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Bawaslu DKI Jakarta telah memeriksa lima siswa SMA 87 Jakarta terkait guru Nelty Khairiyah yang dituduh melakukan doktrin anti Jokowi. Hasil pemeriksaan, Bawaslu DKI tidak menemukan adanya doktrin anti Jokowi yang disampaikan guru Nelty.
"Karena ini memang masih dalam proses ya, kami mintai keterangan. Sampai saat ini memang belum kami temukan fakta (doktrin anti Jokowi) itu. Ya, kata-kata (anti Jokowi) itu belum kami temukan," kata Komisioner Bawaslu DKI Jakarta, Puadi, di SMA 87 Jakarta, Jl Mawar II, Bintaro, Jakarta, Selasa (16/10/2018).
Puadi menuturkan dalam pemeriksaan lima siswa yang diperiksa menyebut Nelty adalah guru panutan. Bahkan, lima siswa yang diperiksa sempat emosi dengan tuduhan kepada guru Nelty.
"Menurut pengakuan siswa tersebut guru itu adalah paling asik dan kemudian dalam proses mengajarnya itu menjadi panutan buat siswa-siswa yang lain dalam mengajarkan kesabaran, mengajarkan bagaimana ini sebuah ujian dan cobaan," terang Puadi.
Selain itu, siswa menceritakan materi Nelty yang diduga merupakan doktrin anti Jokowi kepada Bawaslu. Menurut para siswa, Nelty mengajarkan tentang tanda-tanda hari kiamat.
"Jadi, di situ menyampaikan bahwa guru mengangkat tema tentang tanda-tanda hari kiamat. Maka dicontohkan adanya bencana. Kemudian menurut penyampaian siswa tersebut ada satu contoh kasus, video yang disampaikan, 'oh tanda-tanda bencana videonya ini'," papar Puadi.
"Kemudian ada kasus dalam waktu dekat ini adalah kasus gempa di Palu. Disampaikan, ini lho, ada gempa, ini merupakan ujian, cobaan, sehingga merupakan pelajaran buat siswa untuk lebih berhati-hati, mempersiapkan untuk kematian," sambungnya.
Namun, Puadi menegaskan hasil pemeriksaan hari ini belum final. Prosesnya selanjutnya, lanjut Puadi, yakni rapat pleno dengan kepolisian dan kejaksaan.
"Namun, memang kita perlu dalami lagi, karena memang ada satu hal yang kita telusuri pasca kemarin pelapor menyampaikan laporan," ujar Puadi.
"Untuk itu kalau setelah kita mintai keterangan ke siswa ini gakkumdu (penegakan hukum terpadu) akan pleno apakah ini ada pelanggaran pemilu atau tidak. Kalau memang nanti ada dugaan pidana pemilu, kita akan proses di penyidikan," imbuhnya.
Pemeriksaan lima siswa SMA 87 Jakarta digelar karena ada laporan yang menyebut Nelty mendoktrin siswa SMA 87 anti-Jokowi. Nelty yang sudah diperiksa Bawaslu DKI membantah tuduhan itu.
"Jadi dari saya pribadi ini, Pak, insyaAllah, sama sekali tidak terjadi suatu apapun, dan tidak ada niat apapun sama sekali. Saya termasuk guru yang insyaAllah netral, saya netral sekali," ujar Nelty ketika dimintai konfirmasi detikcom, Rabu (10/10). dtc