Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Langkah bank sentral Amerika Serikat alias The Federal Reserve (The Fed) yang terus menaikkan bunga dinilai membahayakan perekonomian AS. Presiden AS Donald Trump menyebut dirinya tak senang dengan langkah yang dilakukan The Fed saat ini.
Bahkan ia membandingkan saat masa kepemimpinan Barack Obama, saat itu tingkat bunga The Fed berada di angka yang sangat rendah bahkan nol persen.
"Saya tidak senang dengan The Fed. Dulu saat Obama (jadi presiden) suku bunganya nol. Tapi sekarang, setiap kita melakukan sesuatu Fed selalu menaikkan bunga," kata Trump dikutip dari CNBC, Rabu (24/10/2018).
Dia menyebut sebagai bank sentral seharusnya Fed bersikap independen dan tak terpengaruh oleh kondisi politik. Namun, Trump mencurigai jika langkah The Fed adalah cara untuk membenturkan cara kepemimpinannya dengan Barack Obama.
Padahal sebagai bank sentral, misi Fed adalah menentukan tingkat bunga untuk mengimbangi lapangan kerja dan angka inflasi yang ditargetkan.
Sesuai tugas dan fungsinya sebagai bank sentral, Fed diberikan kebebasan dari pengaruh atau keinginan presiden dan pemerintah, ini membuat Fed terbebas dari campur tangan politik.
Sepanjang tahun ini, Fed memang sudah menaikkan suku bunga sebanyak tiga kali. Bahkan akhir tahun diperkirakan bunga akan kembali naik.
Pihak CNBC sempat menanyakan Presiden Trump terkait penyesalannya memilih Powell sebagai Gubernur Fed. "Terlalu dini untuk mengatakan itu (menyesal), tapi mungkin saja," imbuh Trump.
Sebagai gubernur bank sentral, Powell telah menyatakan ia atau pejabat The Fed lainnya tidak akan membiarkan keluhan Presiden untuk mempengaruhi kebijakan yang akan mereka ambil.
"Fokus kami saat ini mengendalikan apa yang tak terkendali. Kami melakukan itu semua," jelas dia.
Pada Oktober ini, Trump memang sering mengeluhkan jika bank sentralnya sudah 'gila' karena terus terusan mengetatkan kebijakan moneternya melalui suku bunga. (dtf)