Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Yogyakarta. Mendikbud, Muhadjir Effendy, mengajak warga Muhammadiyah berziarah ke makam pendiri Persyarikatan Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan. Alasannya agar tidak menjadi ahistoris dan pandangan buruk terhadap perziarahan perlu diubah.
"Saya ingin sebetulnya, kita hidupkan kembali berziarah ke makam Kiai Dahlan dan seterusnya itu. Anak-anak kita, siswa kita biar tahu siapa sih sebetulnya pendiri Muhammadiyah," kata Muhadjir saat menjadi keynote speaker di Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta, Rabu (24/10/2018).
Muhadjir menjelaskan, selama ini warga Muhammadiyah kurang peduli terhadap makam, termasuk makam pendiri Muhammadiyah. Alasannya karena berziarah karena khawatir menjadi syirik dan diasosiasikan meminta berkah dari orang yang meninggal.
"Padahal itu kan tidak begitu. Mestinya Muhammadiyah juga harus tetap rajin ziarah, cuma ziarahnya memang tidak minta berkah tapi justru mendoakan kepada yang meninggal," ungkap menteri kader Muhammadiyah tersebut.
"Jadi kita ini terlalu, menurut saya konyol di dalam memahami doktrin. Saking konyolnya kemudian kita jadi keliru. Padahal nabi sendiri adalah peziarah, Rasulullah itu adalah peziarah," lanjutnya.
Menurutnya, kediaman Rasulullah dekat dengan Makam Baqi. Selanjutnya, Rasulullah juga sering berziarah ke pemakaman Khodijah di Makam Ma'la. "Tapi kenapa kita Muhammadiyah malah justru menghindari kuburan karena khawatir syirik," ucapnya.
Oleh karenanya, Muhadjir mengajak warga Muhammadiyah untuk tidak menjauhi makam. Menurutnya, warga Muhammadiyah tidak perlu takut berziarah, paling tidak agar warga Muhammadiyah tahu makam pendiri Muhammadiyah.
"Jangan sampai, jangankan muridnya, gurunya pun enggak tahu makam Kiai Dahlan. Begitu kok mau ngajarkan sejarah dari mana? Wong makam pendirinya saja enggak tahu, terus bilang sejarah Muhammadiyah," tuturnya.
"Yang penting di makam jangan minta berkah pada Kiai Dahlan. Tetapi mendoakan agar beliau mendapatkan kedudukan yang mulai di sisi Allah sesuai dengan amal kebajikannya. Itu yang penting, bukan kok takut ke makam karena khawatir syirik," tutupnya. (dtc)