Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Ketua DPW PKS Sumut, Hariyanto menepis anggapan mengenai peluang anjloknya suara PKS di Pemilu 2019. Dengan pergantian kepengurusan dan konsolidasi internal, ia malah optimis PKS bisa meraih hasil yang lebih baik.
"Kalau saya optimis PKS akan dapat meraih target 12% nasional dan 16% Sumut," kata Hariyanto, ketika dikonfirmasi, Rabu (24/10/2018).
Optimisme itu, kata dia, didasari pada dukungan eksternal yang diterima PKS. "Kali ini PKS mendapat dukungan ulama dengan GNPF (Gerakan Nasional Pengawal Fatwa) nya dan Imam besar umat Islam Habib Riziq," jelasnya.
Mengenai anggapan caleg yang didaftarkan PKS ke KPU tidak berkualitas, apalagi dari 9 incumbent hanya 3 yang kembali dicalonkan, Hariyanto mengaku keputusan itu berada di DPP.
"Masalah itu diputuskan di kepengurusan lama. Walaupun demikian kami sebagai yang diamanahkan untuk saat ini siap memperjuangkan semuanya," paparnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Anggota DPRD Sumut Fraksi PKS, Syamsul Qadri menilai gejolak internal yang dialami partainya akan berimbas kepada hasil Pemilu 2019.
Dia memprediksi PKS akan sulit untuk mengulangi capaian Pemilu 2014 dengan 9 kursi. Sebabnya, dari 9 kursi yang ada, 6 anggota FPKS di antaranya tidak dicalonkan kembali untuk ikut Pemilu 2019. Sedangkan sosok yang akan menggantikan 6 orang itu dianggap Syamsul tidak sepadan.
"Dari 9 anggota dewan fraksi PKS hanya Pak Hafez, ibu Hidayah Herlina Gusti, dan Pak Burhanuddin yang dicalonkan kembali menjadi caleg DPRD Sumut. Selebihnya tidak," ujar Syamsul saat ditemui di gedung DPRD Sumut, Senin (22/10/2018).
Namun, dia menyebut hanya Burhanuddin Siregar yang terlihat serius untuk bertarung di Pemilu 2019. "Pak Hafez sudah dicopot dari jabatan Ketua DPW, tidak mungkin lagi serius mau maju. Ibu Hidayah juga demikian, jadi kalau dilihat paling hanya 3-4 kursi yang bisa diperoleh PKS," jelasnya mantan Koordinator Pemenangan Pemilu PKS wilayah Asahan dan Batubara itu.