Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Polisi telah mengamankan pria yang diduga membawa bendera HTI saat peringatan hari santri di Garut, Jawa Barat. Pengurus Pusat Muhammadiyah meminta masyarakat tetap menahan diri menyikapi kejadian ini.
"Diimbau agar seluruh umat Islam dan warga bangsa dapat menahan diri dengan tetap bersikap tenang dan tidak berlebihan dalam menghadapi masalah yang sensitif ini. Hindari aksi-aksi yang dapat menambah persoalan menjadi bertambah berat dan dapat memperluas suasana saling pertentangan di tubuh umat dan bangsa." kata Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir dalam keterangan tertulis, Kamis (25/10/2018) malam.
Haedar menilai saat ini Indonesia masih menanggung beban karena masalah korupsi dan ekonomi. Dia meminta warga Muhammadiyah juga tak ikut melakukan aksi turun kejalan sebegai bentuk protes.
"Khusus kepada warga dan seluruh jajaran di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah agar tidak melakukan aksi-aksi massa dalam merespons masalah pembakaran bendera tersebut. Sebaiknya ikutserta dalam menciptakan suasana tenang, damai, dan kebersamaan untuk terwujudnya kemaslahatan umat dan bangsa," ujarnya.
Muhammadiyah juga memerpercayakan proses hukum kasus pembakaran bendera ini kepada kepolisian. Namun dia tetap mengingatkan agar polisi objektif dan profesional.
"Aparat kepolisian hendaknya dapat bertindak objektif dan profesional sesuai koridor hukum yang berlaku disertai kemampuan membaca realitas secara cerdas dan bijak dalam semangat menegakkan hukum yang tidak sekadar verbal. Manakala penyelesaian hukum atas kasus ini bersifat parsial, tidak menyentuh substansi masalah utama, dan tidak menunjukkan objektivitas yang menyeluruh, maka dapat menimbulkan ketidakpuasan publik secara luas," pungkasnya.
Polisi hingga kini masih memeriksa US (34) pembawa bendera berkalimat tauhid yang diidentifikasi kepolisian sebagai bendera HTI di tengah Apel Hari Santri Nasional (HSN) di Garut, Jawa Barat. Status hukum US akan segera diumumkan.
"Besok pagi pukul 10.00 WIB, kita akan konferensi pers di sini (Divisi Humas Polri), sekaligus (merilis) hasil pemeriksaan di Polda Jawa Barat," kata Arief di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (25/10/2018).
Gerakan Pemuda Ansor sebelumnya menegaskan bendera bertuliskan tauhid yang dibakar personel organisasinya, Barisan Ansor Serbaguna (Banser), merupakan bendera HTI. Meski begitu, GP Ansor menyesalkan pembakaran tersebut karena seharusnya bendera itu diserahkan kepada polisi. Ansor juga meminta maaf bila kasus itu menimbulkan kegaduhan. (dtc)