Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Agamawan dan budayawan di Yogyakarta menyerukan agamawan dan budayawan di seluruh Indonesia untuk bermufakat dalam upaya mendorong keberlangsungan persatuan Indonesia sebagai cara merawat dan menjaga bangsa ini. Ajakan itu tertulis dalam "Permufakatan Yogyakarta Agamawan dan Budayawan" yang rilisnya diterima medanbisnisdaily.com, Minggu (4/11/2018).
Untuk mencapai itu, keduanya sepakat untuk saling mengisi dan melengkapi. Juga melakukan perubahan-perubahan yang dinilai mendesak dilakukan, antara lain memahami dan mengatasi disrupsi yang terjadi pada dirinya sendiri yang telah mengganggu bahkan merusak iman secara individu dan idealnya hubungan sosial serta kultural lokal.
Dalam hal pendidikan, budayawan dan agamawan diajak untuk mengedepankan pendidikan akhlak yang berbasis pada pencerahan. Mengembangkan bahasa agama dan budaya yang terhindar dari diksi, semantika dan dialektika yang intoleran.
Mengatasi mental rendah diri para pelajar dengan menyuguhkan contoh-contoh faktual tentang keunggulan manusia Indonesia dan produk-produk kulturalnya. Memosisikan kembali peran orang tua sebagai guru yang paling mula dan mulia dalam proses pengajaran kepada anak-anak Indonesia.
Seruan itu ditanda tangani sejumlah agamawan dan budayawan antara lain Agus Zamzam Noor, Sudjiwo Tedjo, Ridwan Saidi, Radhar Panca Dahana, Putu Setia, M Amin Abdullah, M Jadul Maulia, Abdullah Muhaimin, Nasrun, Aloysius Budi Purnomo, Budi, Alkisah Wahid, Agus Noor, Banthe Sri Pannavaro, Jauhari, Fatin Hamama, Jhon Titaley, Purwo Santoso, Wahyu Muryadi dan Wisnu Bawa Tenaya.