Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Yayasan Pecinta Danau Toba (YPDT) mengajak calon pemimpin dan generasi milenial meneladani sosok pahlawan nasional Sisingamangaraja XII (SSM XII). Demikian kesimpulan dari diskusi Kamisan YPDT dengan tema "Menggali (Kembali) Nilai-Nilai Kepahlawanan Sisingamangaraja XII” dalam rangka Memperingati Hari Pahlawan, di Sekretariat YPDT, Jakarta Timur, Kamis (8/11/2018).
Keterangan tertulis Sekretaris Eksekutif YPDT, Jhohannes Marbun yang diterima medanbisnisdaily.com, Minggu (11/11/2018), menjelaskan, dari diskusi itu diungkap kembali nilai-nilai kepahlawanan dan sosok SSM XII.
Antara lain, sebagai simbol perlawanan ketidakadilan, patriotisme, pemimpin yang menguasai berbagai bidang (ekonomi, agama, politik, diplomasi, pertahanan dan keamanan).
Selain itu, SSM XII juga dinilai sebagai sosok pemersatu yang mampu membangun kerjasama dengan pemimpin dari daerah lain. Sosoknya juga dikenal bersahaja, berwibawa dan dermawan.
Penulis Buku Pahlawan Kemerdekaan Nasional Raja Sisingamangaraja XII, Robinson Togap Siagian dalam diskusi itu menyampaikan, sosok SSM XII adalah pemimpin di segala bidang dan Pancasilais. Ia memiliki konsep pristokrasi mirip dengan Dalai Lama, dengan sistem kepercayaan Parmalim.
Sekretaris Pengawas YPDT, Jerry Sirait mengatakan, SSM XII dikenal sebagai pemimpin yang parmahan na so mantat batahi. Ia adalah raja yang tidak mencari kekayaan. Parade aek tu na mauas (memberi minum kepada yang haus), parade sipanganon tu na male (memberi makan bagi yang kelaparan).
SSM XII adalah raja bukan petinggi, tetapi pargonggom (merangkul). Kalau datang ke kampung-kampung, benar bahwa masyarakat menyembahnya, tetapi sebagai bentuk penghormatannya. Jiwa pelayanannya (parmahanion) dapat dijadikan telada.
Ketua YPDT Maruap Siahaan menyoroti, saat ini Indonesia kehilangan pemimpin seperti SSM XII. Maruap mengajak agar kearifan-kearifan yang ditunjukkan SSM XII bisa dijadikan teladan, khususnya oleh generasi milenial, terutama yang maju menjadi calon pemimpin.
Dari diskusi itu, muncul usulan untuk membangun kampus digital Pustakalogi Sisingamangaraja XII. Tujuannya sebagai standar acuan kebenaran sejarah dan nilai-nilai kepahlawanan SSM XII dari berbagai aspek yang dapat dijadikan referensi generasi muda.