Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Para sastrawan di Sumatera Utara (Sumut) kembali berang mempersoalkan status puisi esai yang pernah diklaim bos Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Denny JA, sebagai penemuannya.
Penolakan itu terjadi di grup Omong-omong Sastra, salah satu grup sastrawan Sumut merespons lomba puisi esai tingkat ASEAN yang digelar Badan Bahasa dan Sastra Sabah dan Komunitas Puisi Esai Indonesia.
Menurut salah seorang sastrawan Sumut, Agus Chaidir, hal itu bagian dari legitimasi soal puisi esai, mengingat di dalam panitia lomba puisi esai tingkat ASEAN itu ada nama Fatin Hamama yang diduga merupakan orang dekat Denny JA.
"Puisi esai itu sudah basi pembahasannya. Adanya sayembara itu seolah jadi panggung baru. Persis seperti artis yang tak laku lagi kemudian cari-cari gara-gara (sensasi-sensasi)," kata Agus dalam statusnya, Rabu (14/11/2018).
Pandangan yang sama disampaikan pegiat sastra lainnya, Juhendri. Dia menyesalkan sastrawan Sumut masih ada yang terjebak dengan jerat Denny JA.
Menanggapi penolakan itu, Suyadi San, salah seorang admin grup mengimbau agar perdebatan itu dibahas dalam "omong-omong sastra" yang akan digelar pada 25 November 2018.