Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Elia Massa Manik merupakan mantan Direktur Utama PT Pertamina (Perseroan) yang terakhir. Dia duduk di kursi pucuk pimpinan BUMN RI terbesar itu hanya selama 13 bulan.
Kini, Elia mengaku mengisi kesibukannya hanya dengan membantu sebuah perusahaan big data Internet of Things (IoT). Hal itu disampaikannya dalam acara Reuni ITB angkatan 83 di Energy Building, Jakarta, Kamis (22/11/2018).
Dalam kesempatan ini Elia menjadi pembicara untuk membahas mengenai peluang di bidang entrepreneur. Tapi beberapa kali dia menyinggung tentang pengalamannya di Pertamina.
Dia mencurahkan tentang beratnya menjadi bos Pertamina. Salah satunya selalu disibukkan dengan rapat-rapat dengan DPR. Hal itu menurutnya memakan waktu yang harusnya bisa diisi dengan bekerja.
"Waktu saya di perusahaan swasta RUPS itu cuma 3 kali. Ini saya rapat bisa 37 kali, terus kapan kerjanya direksi? Enggak bisa lah saya bilang, itu hal kecil. Harusnya aturan itu bisa kelar kok sebentar ngapain ke DPR terus-terusan," ujarnya.
Menurut Elia seharusnya untuk rapat dengan DPR bisa diwakili dengan Kementerian BUMN saja. Dengan begitu para direksi BUMN bisa bekerja dengan tenang.
Kemudian dia juga sempat menyinggung tentang banyaknya direksi di Pertamina. Memang belum lama dia diangkat, Elia sempat ingin memangkas jumlah direksi Pertamina seperti saat dia memimpin PTPN.
"PTPN saya bawa 5 direksi jadi 3 direksi. Kenapa ini Pertamina direksi 8 jadi 5, sekarang malah jadi 11. Saya jawab Bu Menteri saya tidak setuju itu terang-terangan. Karena itu fundamental yang harus diperjuangkan, kalau enggak, tidak akan maju," tegasnya.
Dia juga menyinggung tentang predikat Pertamina yang disebut-sebut sebagai perusahaan terbesar di Indonesia. Menurutnya itu salah lantaran dibandingkan dengan perusahaan yang bukan perusahaan migas
"Eh kita ini kecil jangan pernah bandingkan dengan PLN atau Pelindo. Kita bandingkan dengan perusahaan migasnya," tegasnya.
Sekedar informasi, Elia diangkat menjadi Dirut Pertamina pada 16 Maret 2017. Dia kemudian dicopot pada saat rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) Kementerian BUMN 20 April 2018. Jika dihitung dia hanya menjabat selama 13 bulan. (dtf)