Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Surabaya. Memasuki tahun politik, berbagai isu miring pun rawan berhembus, tak terkecuali isu agama. Menanggapi hal ini, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan seluruh masyarakat Indonesia itu bersaudara, maka tak perlu menyikapinya dengan negatif.
"Saya pikir semua harus kembali menyadari tentang esensi jati diri kita bahwa kita ini bersaudara. Jadi Pilpres, Pileg, Pilkada, Pemilihan Gubernur, Bupati, Wali kota semuanya itu adalah kontestasi di mana sesama anak bangsa saling berkompetisi untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa ini," ujar Lukman saat ditemui di Dyandra Convention Center, Minggu (25/11/2018) malam.
"Oleh karenanya, ini kompetisi untuk saling menunjukkan kebajikan masing-masing. Sisi-sisi positif yang bisa diberikan bagi bangsa dan negara. Maka kita tidak perlu menyikapinya secara negatif, tidak lalu kemudian antar kita yang berbeda pandangan, berbeda pilihan apalagi harus saling merendahkan, saling menghilangkan eksistensi sesama kita," lanjut Lukman.
Lukman kemudian mengimbau masyarakat agar menyikapi kompetisi ini secara dewasa. Baginya, kalah menang dalam kompetisi merupakan hal yang wajar. Untuk itu, jangan sampai terjadi permusuhan antarsaudara se-tanah air.
"Jangan pernah punya persepsi bahwa kompetisi ini saling mengalahkan satu dengan yang lain, saling meniadakan satu dengan yang lain, tidak, sama-sama saudara kira semua," pesan Lukman.
Tak hanya itu, Lukman juga meminta kepada para tim kampanya setiap calon agar 'menggoreng' isu-isu yang tak memecah belah masyarakat, apalagi terang-terangan menyarankan mencoblos paslon atau calon dengan satu agama tertentu saja.
"Jangan melakukan hal-hal yang membuat manusia hidup merendahkan harkat derajat martabat manusia. Jangan melakukan hal-hal destruktif misalnya korupsi, manipulatif itu adalah ajaran agama dan itu wajib dibawakan oleh para politisi kita. Tapi bukan agama dalam pengertiannya yang formal kelembagaan misalnya pilihlah agama tertentu dengan menyebutkan jangan pilih agama yang lain. Itu adalah sesuatu yang perbedaan-perbedaan yang justru memecah belah kita," tutupnya. (dtc)