Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Seattle. Boeing disebut berencana memperbarui perangkat lunak (software) 737 MAX. Langkah ini diambil untuk membantu mengatasi kondisi seperti yang terjadi saat kecelakaan Lion Air PK-LQP.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (30/11/2018), informasi ini disampaikan oleh dua sumber dari regulator penerbangan Amerika Serikat. Boeing sebelumnya sudah memastikan bahwa 737 MAX, jenis pesawat Lion Air yang jatuh, aman untuk diterbangkan.
Namun, regulator Amerika Serikat mengatakan Boeing sedang mengkaji kemungkinan perbaikan software. Pertimbangan ini muncul setelah Boeing dituding tidak menyampaikan perubahan terbaru sistem otomatis pesawat ini dalam manual untuk 737 MAX.
Rencana perbaikan software ini belum pasti. Untuk sementara, upgrade software Boeing dapat memblok sistem antistall (Maneuvering Characteristics Augmentation System-MCAS) terus menerus berjalan saat hidung pesawat turun.
Sumber Reuters menyebut fungsi MCAS dapat dinonaktifkan jika awak pesawat menyesuaikan pengaturannya. Sumber itu juga menyebut langkah upgrade software ini adalah langkah darurat dari Boeing dan Federal Aviation Administration (FAA).
Berdasarkan rekaman flight data recorder (FDR) pesawat Lion Air PK-LQP, pilot berusaha memperbaiki sistem lebih dari 24 kali sebelum pesawat itu akhirnya jatuh di perairan Tanjung Karawang pada 29 Oktober 2018. Peran sensor Angle of Attack (AoA) di pesawat jadi sorotan sejak itu.
Seperti diberitakan sebelumnya, laporan awal Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkap bahwa sensor AoA Lion Air PK-LQP diganti di Denpasar sehari sebelum pesawat jatuh. Dalam penerbangan Jakarta-Pangkalpinang, sensor AoA kiri dan kanan pesawat berbeda 20 derajat.
Boeing menolak berkomentar ketika dikonfirmasi soal rencana software 737 MAX ini.
"Sebagai bagian dari praktik standar setelah kecelakaan apapun, kami memeriksa desain dan operasional pesawat kami dan ketika dibutuhkan, menerbitkan buletin dan membuat rekomendasi kepada operator untuk meningkatkan keamanan," kata jubir Boeing kepada Reuters.
"Boeing terus-menerus mengevaluasi kebutuhan software atau perubahan lainnya sembari kami mengikuti investigasi yang sedang berjalan," sambungnya.(dtc)