Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan, terus memantau penolakan atas 3 siswa pengidap HIV di Samosir, Sumatera Utara. Penolakan didasari rasa takut orangtua jika anaknya sampai tertular HIV AIDS.
"Kita terus pantau persoalan ini semoga segera menemukan solusi terbaik. Kami juga melibatkan Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) untuk menyelesaikan persoalan ini," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Wiendra Waworuntu, Sabtu (1/12/2018).
Pelibatan kelompok agama bukannya tanpa alasan. Peran pemuka agama diharapkan bisa membuka simpul atas reaksi masyarakat pada pengidap HIV. Virus ini sebetulnya tidak mudah menular layaknya influenza.
Kemenkes juga melibatkan Pemerintah Kabupaten Samosir dalam menemukan solusi yang tepat. Pelibatan pemda memastikan anak tetap memperoleh haknya selama masih terjadi pergolakan di masyarakat. Misal hak belajar, bermain, dan mendapat perlindungan.
Sebanyak 3 siswa yang mengalami penolakan saat ini menjadi tanggung jawab Pemkab Samosir. Sebanyak 2 orang merupakan siswa SD sementara 1 orang lainnya adalah akan masuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Ketiganya yang berasal dari Balige berstatus yatim piatu. (dth)