Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. PT Kereta Api Indonesia (KAI) memetakan 305 titik rawan bencana alam saat masa angkutan natal dan tahun baru 2019 (Nataru). Lokasi paling banyak berada di Daop 1 Jakarta.
"Kami mendeteksi sebanyak 305 titik rawan banjir, longsor, dan amblas di sepanjang jalur KA (Kereta Api), di Jawa dan Sumatera," ucap Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro, dalan konferensi pers di Jakarta Railways Center, Jalan Juanda, Jakarta Pusat, Senin (3/12/2018).
Dari data PT KAI, ada 269 titik rawan di Pulau Jawa, dan 36 titik rawan di Pulau Sumatera. Titik paling banyak ada di kawasan operasi Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta sebanyak 160 titik.
"Di Daop 1 Jakarta ada 46 titik rawan banjir, 81 titik longsor, dan 33 amblas," ucap Direktur Operasi KAI Slamet Suseno, dalam kesempatan yang sama.
Kerawanan banyak terjadi pada perlintasan Jakarta-Bandung, khususnya daerah Bogor dan Sukabumi. "(Daerah rawan) ke atas, Sukabumi. Dari Bogor, Sukabumi, Cianjur, sedang digarap pengerjaan double track, dan penguatan bantalan rel," ucap Slamet.
Petugas akan mengecek tiap jalur dengan titik rawan. Total, ada 1.423 petugas yang disiapkan yang terdiri dari Petugas Penilik Jalan (PPJ) Ekstra, Penjaga Jalan Lintasan (PJL) Ekstra, dan petugas posko daerah rawan.
"Ketika menemukan maka laporkan kepada stasiun terdekat. Maka, pola operasi bisa diatur. Oh, misal harus 5 km per jam," ucap Slamet.
Selain kerawanan bencana alam, PT KAI pun melihat ada kerawanan pencurian. Ada 5 titik rawan pencurian di Drive III Palembang.
Pencuri biasanya mengambil bagian dari rel. PT KAI pun sudah koordinasi dengan pihak kepolisan mengenai hal tersebut.
"Alat penghambat (kereta). Pencuri pinter, dikelah (selang selingkuh). Diambil, enggak, diambil, enggak. Sama petugas koordinasi dengan polisi," ucap Slamet.(dtc)