Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan akan terus melakukan pembangunan di Papua meski ada ancaman dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Ketua DPR Bambang Soestyo mengapresiasi langkah Jokowi tersebut.
"Saya mengangkat topi dan memberikan apresiasi kepada Presiden dan para menterinya yang tetap bersikeras tidak akan mundur untuk menuntaskan pembngunan infrastruktur di Papua," ujar Bambang saat ditanya wartawan usai dirinya bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (5/12/2018).
Dia mengatakan, pimpinan DPR RI mengutuk keras aksi penembakan terhadap pekerja Trans Papua di Kabupaten Nduga, Papua. Pimpinan DPR juga mendorong seluruh pasukan yang ada untuk segera memburu pelakunya dan menyeret ke pengadilan.
"Kami juga mndorong Panglima TNI dan Kapolri untuk mngirim pasukan-pasukan elite yang ada di kesatuan-kesatuannya. Karena hal ini tidak bisa dianggap remeh dan harus dituntaskan dalam wktu dekat," katanya.
"Kami di DPR mendorong aparat hukum dan pihak keamanan tidak boleh bertindak tanggung-tanggung," imbuhnya.
Pria yang akrab disapa Bamsoet ini juga meminta Komisi I DPR untuk mngundang Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto untuk menjelaskan bagaimana langkah penanggulangan persoalan tersebut. "Termasuk Komisi III mengundng Kapolri untuk juga mendengar langkah-langkah apa yang dilakukan Kapolri untuk menumpas kelompok bersenjata ini," katanya.
Bamsoet sendiri tidak mau menilai terjadinya aksi penembakan itu karena adanya 'kecolongan' dari pemerintah. Namun dia menegaskan yang harus dilakukan saat ini adalah meningkatkan kewaspadaan.
"Saya tidak bisa mengatakan itu suatu kecolongan. Tapi kita semua harus waspada dan harus melakukan tindakan-tindakan preventif dan langkah-langkah yang membuat mereka jera," katanya.
"Sekali lagi kita memang harus memperhatikan HAM. Tapi untuk urusan keamanan negara dan keselamatan masyarakat, penegak hukum dan pasukan kita harus bertindak tegas dan keras. Urusan HAM kita bicarakan setelah masalah itu selesai," imbuhnya.(dtc)