Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Simalungun.Jelang Natal harga jeruk di sentra produksi jeruk di Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara mengalami penurunan. Sejumlah petani di sentra produksi jeruk di kecamatan Silimakuta dan Kecamatan Dolog Masagal mengaku cukup khawatir dengan penurunan harga jeruk saat ini.
Petani khawatir harga jeruk yang turun sejak sepekan lalubakal terus terjadi, bahkan mengakibatkan harga anjlok.
Menurut petani jeruk, Darwis Sipayung, sepekan lalu harga jeruk masih di kisaran Rp 7.000 hingga Rp 8.000/Kg. Namun saat ini turun menjadi Rp 6.000/Kg, dan dikhawatirkan bisa terus turun harganya.
Darwis mengatakan, penurunan harga jual di tingkat petani disebabkan panen serentak di daerah-daerah sentra produksi jeruk.
"Salah satu faktor penyebab harga jeruk turun panen serentak di sejumlah daerah penghasil jeruk seperti Silimakuta, Raya, Dolog Masagal, Purba dan Pamatang Silimakuta, sehingga produksi melimpah," sebut Darwis.
Selain itu banjir di Jakarta sebagai salah satu daerah tujuan penjualan juga berdampak pada lemahnya daya beli konsumen.
Petani jeruk di Kecamatan Dolog Masagal, Marlan Purba juga mengeluhkan penurunan harga jerus sejak sepekan ini.
Meski tidak membuat petani mengalami kerugian, namun menurutnya penurunan harga berdampak pada berkurangnya keuntungan yang diperoleh petani.
"Mudah-mudahan jangan sampai anjlok, padahal biasanya menjelang Natal diharapkan harga jeruk tinggi, sehingga petani bisa mendapat untung maksimal. Dengan kondisi harga saat ini keuntungan yang diperoleh cukup banyak berkurang," ujar Marlan.