Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kongres Kebudayaan Indonesia (KKI) 2018 yang berlangsung 5-9 Desember 2018 berlangsung dengan semangat kegembiraan. KKI 2018 yang berlangsung di Kantor Kementeriaan Pendidikan dan Kebudayaan itu, merupakan puncak, setelah 10 bulan rumusan itu disusun. Selama proses itu, setidaknya sudah 800 kali diskusi digelar dengan melibatkan 5.000 orang dari 31 provinsi di Indonesia.
Demikian keterangan tertulis dari Kehumasan Direktorat Jendral Kebudayaan, Kementeriaan Pendidikan dan Kebudayaan yang diterima medanbisnisdaily.com, Senin malam (10/12/2018).
“Menurut saya inti dari kebudayaan adalah kegembiraan,” ujar Presiden Joko Widodo usai menerima hasil KKI berupa dokumen Strategi Kebudayaan dan Resolusi Kongres yang diserahkan wakil tim perumus, Nungki Kusumastuti dan I Made Bandem, Minggu (10/12/2018).
Sebelum menyampaikan sambutannya, Presiden Joko Widodo menyerahkan penghargaan kepada para budayawan Zawawi Imron, I Gusti Ngurah Putu Wijaya dan Tim Restorasi Candi Borobudur, Hubertus Sadirin dan Ismijono.
Suasana gembira itu bagi Zawawi Imron menandakan akan datangnya warna dan harkat baru dalam kebudayaan Indonesia. “Kongres Kebudayaan Indonesia ini telah benar-benar menjadi ajang kreativitas tentang bagaimana Indonesia ke depan,” ujarnya saat tampil berbicara mewakili para seniman dan budayawan pada sesi penutupan.
Kendati kegembiraan terasa dominan selama KKI 2018 berlangsung, pada sisi lain muncul keprihatinan kuat atas kerap terjadinya bentrok di masyarakat karena perbedaan nilai budaya yang dianut antar kelompok.
Hal itu dirasakan baik oleh peserta maupun warga secara umum sehingga menjadi bagian dari hasil kongres.
Menyikapi persoalan tersebut Presiden Jokowi mengingatkan bahwa dalam menghadapi persoalan-persoalan hidup yang kita hadapi saat ini, bangsa Indonesia tentunya memiliki kekhasan sendiri dibanding dengan bangsa-bangsa lain yang berakar kepada budaya.Mengakar kepada budaya Indonesia adalah keharusan, sekaligus tumbuh subur menghadapi kebudayaan lain di dunia.
Pada saat ini Indonesia sebagaimana bangsa-bangsa lain tengah berada dalam era perkembangan alat transportasi dan teknologi informasi yang luar biasa. Akibatnya, lalu lintas dan interaksi budaya menjadi semakin padat dan kompleks. Ini terjadi baik dalam interaksi antar kelompok dan antar bangsa. Interaksi antar kearifan, termasuk antara yang lama dengan yang baru.
Di sini interaksi pemikiran dan gagasan yang makin kompleks ini memang potensi gesekan menjadi semakin tinggi. “Namun peluang untuk toleransi juga semakin terbuka,” ujar Presiden Jokowi.
Menurut laporan Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid yang disampaikannya dalam sesi penutup, proses perumusan strategi kebudayaan telah melibat sekitar 800 diskusi yang diikuti 5.000 selama 10 bulan. asilnya berupa laporan Pokok-pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) yang terkumpul dari 300 kabupaten/kota dan 31 provinsi.
“Ini adalah puncak perjalanan panjang namun buat republik ini adalah awal untuk berbuat,” ujarnya.
Dokumen PPKD dan hasil-hasil pertemuan sekitar 35 kelompok yang disampaikan untuk memperkuat bahan strategi kebudayaan dilampirkan dalam laporan hasil KKI kepada pemerintah. Selanjutnya pemerintah berkewajiban membuat kebijaksanaan-kebijaksanaan untuk melaksanakannya, kata Farid.